Senin, 22 November 2010

AMBILAH BUKU, TINGKATKAN KEPANDAIAN OTAK ANDA

Tips berikut ini berasal dari 'RealAge: Live Life to the Youngest' website: "Jangan menyangkal diri sendiri bahwa kita menyukai cerita misteri pembunuhan, kisah tragis, atau sci-fi thriller akhir pekan ini. Anggap saja ini sebagai pembelaan diri atas kualitas otak Anda. Menjadi seorang kutu buku tidak membuat kamu menjadi pandai. Hal tersebut membuat Anda lebih kuat secara mental. Telah terbukti dari banyaknya penelitian bahwa otak seorang kutu buku terlindungi dari hal-hal yang buruk seperti polusi dan racun. Melalui tes kognitif, para pencinta buku mengungguli orang yang memiliki tingkatan membaca yang rendah. Tidak ada hal yang mengejutkan dari hal tersebut. Tetapi berita baiknya adalah orang yang rajin membaca dapat meningkatkan “cadangan kognitif.” Apa artinya itu ? mereka akan mempunyai kekuatan lebih dari otak agar dapat terus bekerja sewaktu sel otak berada dalam serangan. Melalui penelitian dari para pekerja pabrik, otak yang sering dipakai untuk banyak membaca sangatlah baik untuk tugas kognitif, meskipun dalam eksposur pekerjaan terdapat zat beracun sepert timbal." Father John Hardon (1914-2000), Pendeta Katolik, penulis dan theology, sangatlah benar sat beliau berkata:” Apapun yang kit abaca menstimulasi otak kita untuk berpikir, dan apapun yang kita pikirkan menentukan apa yang kita inginkan, dan apa yang kita inginkan menjadi apa yang akan kita lakukan. Ini adalah hukum alam manusia - dari membaca menjadi berpikir, menjadi keinginan, menjadi tindakan – kita membentuk takdir kita melalui ide-ide, kita memilih untuk memasuki pikiran kita melalui media cetak.”



By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

Kamis, 04 November 2010

BAGAIMANA CARA TERBAIK UNTUK MEMBACA ?

Ini ada beberapa saran yang praktis dari Walter Ruggieri, penulis dari ‘Personal Learning : The Increasing Wisdom’:

- membacalah sekarang juga;

- membaca dalam bentuk potongan;

- membaca dengan cepat;

- membaca yang banyak

- membaca dengan seksama;

- membaca dari berbagai jenis bacaan;

- membaca untuk kesenangan;

- membaca secara aktif;

- mengulang membaca; untuk hasil yang lebih maksimal, membaca harus diikuti dengan menulis. Itu yang selalu saya lakukan sewaktu saya membaca.


Di bawah ini ada beberapa saran tambahan dari sang penulis:

- menulis sekarang juga;

- menulislah dengan kata-kata yang sering kita gunakan;

- buatlah catatan-catatan kecil;

- tuliskan apa yang anda baca;

- menulis dengan cepat;

- menulis bagian per bagian;

- menulis untuk diingat;

- menulis untuk kesenangan;


Itu saja teman-teman ! SELAMAT MEMBACA & MENULIS !


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA



Kamis, 21 Oktober 2010

APA YANG MEMPERLAMBAT ANDA SELAMA MEMBACA DAN BAGAIMANA MENINGKATKANNYA

Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi cara membaca, dan beberapa saran mengatasinya :

1. Tidak adanya tujuan – terapkan SQ 5R or SQ 7R (lihat posting sebelumnya)

2. Tingkatan bacaan yang sulit – harus lebih fleksibel

3. Penglihatan yang buruk – periksalah matamu

4. Mata lelah dan/atau tegang – terapkan beberapa latihan/senam mata

5. Tidak fokus dalam membaca – gunakan jari/pensil sebagai alat menunjuk bacaan

6. Gerakan mata yang tidak baik - gunakan jari/pensil sebagai alat menunjuk bacaan

7. Kebiasaan membaca dengan suara – letakkan pensil diantara bibir dan mulai membaca

8. Membaca kata per kata – latihlah matamu untuk melihat lebih melebar dari blok kata

9. Konsentrasi yang buruk (melamun) – gunakan tanda cek list di kertas

10. Kurang kepercayaan – berpikirlah positif

11. Posisi yang salah – duduk dan jangan menekuk leher anda

12. Menggerakkan kepala anda bukan mata anda – membaca dengan daya menyebar


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

Rabu, 06 Oktober 2010

GUNAKAN PETUNJUK SEWAKTU MEMBACA

Kapanpun saya membaca buku, saya suka berinteraksi dengan penulis dengan menuliskan catatan di samping bacaan, untuk menambahkan penekanan pada kata-kata kunci dari alinea-alinea tertentu.

Coretan-coretan tambahan atau catatan kaki seperti yang sering disebut oleh para ahli membantu saya untuk menggali lebih banyak informasi yang penting. Dan catatan kaki ini juga membantu saya untuk mengingat hal penting dengan lebih baik.

Yang terbaik dari semua, catatan tersebut berguna sebagai alat peninjauan ulang, terutama sewaktu saya hendak menulis ulasan dari sebuah buku.

Selama bertahun-tahun, saya telah merangkum dan/atau mengembangkan banyak sekali simbol-simbol atau tanda-tanda catatan kaki yang banyak membantu penambahan kebiasaan membaca dan menulis saya. Untuk memfasilitasi eksplorasi saya, saya sering menggunakan spidol berwarna (warna kesukaan saya adalah oranye) dengan dua garis bawah, satu garis bawah ’tebal’ dan yang satunya lagi ’tipis’.

Berikut adalah beberapa contoh yang sering saya gunakan :

DefN: untuk menandai “istilah baru”;

V: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk menandai "kata atau frase baru";

R: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk "mengingatkan saya untuk kembali dan meninjau poin penting” di lain waktu;

RR: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk “mengingatkan saya untuk mengecek kembali atau mengklarifikasi” suatu poin atau paragraf dengan meninjau sumber lainnya;

?: untuk menandai "bagian membingungkan";

XR: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk menandai suatu "referensi silang", dengan deskripsi yang mudah dicerna;

Q: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk menandai suatu " cupikan kata-kata bijak ";

QT: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk menandai ”kuis-kuis atau pertanyaan-pertanyaan” yang bisa ditelaah lebih lanjut;

CL: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk menandakan ”checklist” yang penting;

Ex.: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk menandai sebuah "contoh yang bagus";

ST: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk menandai sebuah "cerita yang bagus" yang akan saya gunakan di konsultasi atau training saya;

vs.: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk menandai sebuah "inti yang saling bertentangan", dengan deskripsi yang lebih mudah dicerna

Dua garis vertikal, yang berpararel: untuk menandai "kalimat penting";

[...]: untuk menandai (awal & akhir) sebuah "pernyataan penting" atau "dasar pikiran utama dari penulis"; (terkadang, saya menggunakan "garis bawah");

Lingkaran besar (melampirkan serta kalimatnya): untuk menandai "klimat yang menarik";

Senyuman: untuk menandai suatu "anekdot lucu yang menarik/menghibur";

oo, dengan lingkaran mengelilinginya: untuk "ditelusuri" atau "digali lebih jauh" (berbeda dengan RR, saya menggunakan tanda ini sekiranya materi tersebut sangat komplek dan rumit);

-->: untuk menandai "mengarahkan ke bagian lain diikuti dengan halamannya jika keterangannya ada di halaman lain atau bisa juga mengarah ke sumber buku yang lain;

<-->: untuk menandai suatu "hubungan yang saling terkait” antara dua inti;

A2T: untuk menandai "suatu tindakan (tugas) yang diambil" misalnya mengecek suatu informasi di internet, diikuti dengan deskripsi yang mudah dicerna;

T2D: untuk menunjukkan “tindakan yang berkesinambungan yang harus diambil dan disertai dengan deskripsi kesimpulan dari keseluruhan tindakan yang diambil;

P2P or Q2P: untuk menunjukkan “hal-hal yang perlu direnungkan” atau “pertanyaan untuk direnungkan”;

N2R: untuk menunjukkan catatan yang perlu diingat biasanya untuk tujuan tertentu seperti mempersiapkan ujian;

SI: dengan lingkaran mengelilinginya: untuk menunjukkan masukan yang ahli dari para ahli di bidangnya;

#: dengan lingkaran mengelilinginya:untuk menunjukkan poin-poin yang perlu diberikan kesimpulan;

=: dengan lingkaran mengelilinginya: menunjukkan inti yang berkaitan dengan penulis lain dan sertakan nama penulis yang bersangkutan;

Biasanya pada halaman akhir buku seperti bibliografi atau appendiks, saya akan menggunakan:

Tick: untuk menunjukkan buku-buku yang sudah saya miliki;

Tanda bintang (*): menandakan buku-buku yang saya mau beli atau cek untuk koleksi pribadi saya;

Ini adalah beberapa contoh petunjuk yang biasa saya pakai.

Kadang-kadang, saya menggunakan post it kecil-kecil warna-warni untuk menandai bagian penting dari buku untuk referensi cepat, terutama ketika saya sedang mempersiapkan presentasi atau melakukan proyek penelitian

Dengan bantuan dari semua petunjuk-petunjuk diatas membuat kegiatan membaca dan mengkaji ulang buku-buku menjadi suatu kegiatan yang hampir sama dengan membuat nota otak, menyenangkan sekali !


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA