Kamis, 27 Mei 2010

APAKAH KURSUS DAN/ATAU CAMP MOTIVASI ADALAH JAWABAN YANG TEPAT UNTUK ANAK-ANAK KITA?



Dalam beberapa bulan terakhir ini, telah terjadi kabar yang menghebohkan di surat kabar local, termasuk keluhan dari orang tua di halaman Forum ‘Strait Times’, mengenai guru dengan sengaja tidak memberikan semua ilmunya di sekolah dengan tujuan untuk mendorong anak-anak mengambil pelajaran tambahan “diluar” seperti les ataupun juga camp motivasi.

Surat kabar ‘Sunday Times’ yang terkahir bahkan memberitakan tentang kekuatan industri les di rumah, mengenai satu orang guru yang mampu mengumpulkan sekitar $20.000 sebulan dari murid-muridnya.

Juga, saya percaya bahwa camp motivasi mungkin menggunakan bisnis ‘mengaum’, dilihat dari frekuensi iklan testimonial mereka yang sering muncul di koran-koran local, atau ini semua diharuskan oleh intensitas persaingan yang berlaku di pasar?

Saya harus menunjukan bahwa tidak ada yang salah dengan guru les dan/atau camp motivasi menjalankan kegiatan mereka.

Mereka pasti melakukan pekerjaan mereka dengan baik, kalau tidak mereka tidak akan mendapatkan banyak uang.

Jelas, dilihat dari iklan testimonial yang merajalela, orang tua sangat senang untuk memberikan kesaksian tentang hasil akademik anak mereka yang tampaknya meningkat.

Yang menarik, sebuah jajak pendapat baru-baru ini mengungkapkan bahwa, dari 100 siswa, 97 siswa memiliki beberapa bentuk pendidikan, baik di rumah ataupun di pusat pendidikan.

Sangat menyedihkan mendengar bahwa sistem sekolah kita saat ini telah mencapai keadaan seperti itu.

Apakah guru disekolah kita dibanjiri dengan beban kurikulum yang berlebihan dan jadwal kelas intensif yang diberlakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mendorong anak-anak untuk mengambil pelajaran tambahan “diluar”?

Saya ingat, sekitar 15 tahun lalu, seorang pendidik pernah berkata kepada saya bahwa siswa kelas enam mempelajari 3 kali lipat informasi lebih banyak dibanding kakeknya

Saya rasa tingkat intensitas dari informasi seharusnya sudah meningkat tajam dalam konteks sekarang.

Pertanyaan saya: Apakah guru sekolah kita tetap mengajarkan materi atau pelajaran dengan cara yang sama?
Sebuah pertanyaan yang bagus: Apakah siswa-siswa kita tetap belajar materi atau pelajaran dengan cara yang sama seperti nenek moyang mereka?

Jika guru les memang menghasilkan banyak uang seperti yang diberitakan, dari sudut pandang pendidikan mereka pasti melakukan sesuatu yang benar.

Lagipula, sepengetahuan saya, kebanyakan orang tua tidak memiliki keraguan untuk membayar uang les.

Tidak dapatkah guru-guru sekolah kita belajar sesuatu yang berguna dari pengalaman sukses guru les tersebut?

Saya kenal dengan metode pengajaran yang sukses di camp. Para pengajarnya atau pelatih suksesnya sering menunjukan kepada siswa bahwa belajar itu menyenangkan, dan kemudian mengajarkan mereka tehnik-tehnik bagaimana cara belajar, dan juga bagaimana mempelajari materi yang berbeda-beda, selain ujian dan hal-hal penting lainnya.

Tidak dapatkah guru-guru sekolah kita mempelajari sesuatu yang baik dari para pengajar camp motivasi ini?

Singapore menyebutnya “Bimbingan Nasional”.

Banyak dilaporkan, siswa-siswa sekolah, didorong oleh kecemasan orang tua mereka, sering berlindung kepada semacam bimbingan/les atau camp motivasi karena mereka tidak dapat mengatasi kesulitan mereka dengan banyaknya pelajaran yang diajarkan disekolah.

Bahkan siswa yang paling berprestasi sekalipun juga berakhir dengan cara ini. Dapatkah anda bayangkan hal tersebut?

Salah satu orang tua yang marah bahkan telah mencap les atau lembaga pendidikan tambahan lainnya sebagai suatu hal yang tidak dapat dinegosiasikan lagi.

Ada beberapa laporan sebelumnya yang mengabarkan bahwa banyak orang tua bahkan membantu pekerjaan rumah anak-anaknya untuk meringankan beban berat yang dihadapi anak-anaknya.

Ketika waktu ujian tiba, para siswa sering bekerja keras sampai tengah malam, sementara orang tua mereka juga tidak kalah stress-nya, bahkan ada beberapa diantara mereka menjadi paranoid.

Rupanya, saya diberitahu bahwa penjualan merek Essence of Chicken, ginkgo biloba, penguat daya ingat, ditambah ramuan herbal lainnya juga sering mengalami kenaikan selama periode ujian sekolah.

Baru-baru ini, saya sangat sedih ketika membaca laporan bahwa orang tua benar-benar marah karena para siswa tetap masuk sekolah selama liburan sekolah bulan Juni untuk perbaikan nilai.

Liburan sekolah dimaksudkan merupakan waktu yang tepat untuk para siswa memiliki waktu santai, rekreasi serta pengembangan diri.

Tidak mengherankan, Institusi Kesehatan Mental di Singapura baru-baru ini melaporkan bahwa banyak pasien yang mendaftar adalah para siswa. Tentu saja, mungkin ada banyak alasan untuk perkembangan yang muncul ini, tapi saya rasa mengatasi stress disekolah tentu saja menjadi salah satu factor yang berkontribusi besar.

Analisis saya sendiri dari masalah ini adalah:
Banyak siswa kita yang belum mengetahui bagaimana cara belajar.

Hari ini, seorang siswa sekolah dasar harus berhadapan dengan 3 mata pelajaran di sekolah – matematika, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan social – selain bahasa, paling minimal.

Setelah menyelesaikan sekolah dasar, ia meneruskan ke sekolah menengah pertama, dimana ia harus berhadapan dengan 7 mata pelajaran di sekolah – Matematika dasar, matematika tambahan, geografi, sejarah, biologi, kimia, fisika – selain bahasa, paling minimum.

Seperti yang anda lihat, banyaknya jumlah mata pelajaran yang harus dipelajari menjadi dua kali lipat lebih banyak, dan bahkan saya tidak membicarakan mengenai perbandingan intensitas dan kompleksitas intelektual setiap pelajaran.

Salah satu contoh: pada pelajaran ‘Geografi’, saya pernah sekali menghitung bahwa setiap murid baru harus memahami sekitar 400 istilah teknis.

Pertanyaan saya:
Apakah para siswa sekarang masih belajar dengan cara yang sama?
Terdengar ‘Ya!’
Apakah guru anda masih mengajar dengan cara yang sama?
Kurang lebih, ‘Ya!’

Pada kenyataannya, semua siswa kurang mampu tahu tentang menghapal dan mengeluarkan kembali, tidak memperhitungan pekerjaan sekolah yang besar begitu juga pekerjaan rumah yang harus dihadapinya selama satu semester

Jangan lupa, siswa sekolah saat ini telah dibanjari dengan banyak gangguan external, seperti internet, handphone, dan peralatan modern lainnya.

Setiap kali saya bertanya pada siswa, secara acak di pelatihan saya, apa itu ‘belajar’? Mereka kebanyakan menunjukan muka kebingungan dan akan menjawab ‘proses pembelajaran’.

Saya kemudian menanyakan kembali, apa itu ‘proses pembelajaran’? kebanyakan akan menjawab yang sama ‘belajar’.

Jika setiap siswa memiliki kebingungan atau tidak tahu mengenai ide ‘belajar’, bagaimana kita mengharapkan mereka untuk ‘belajar’ dengan baik, ataupun ‘proses pembelajaran’.

[dari penelitian pribadi saya dan eksplorasi lapangan melalui proyek-proyek konsultasi dengan sekolah-sekolah dan siswa selama lebih dari dua decade, saya telah sampai pada kesimpulan bahwa ‘belajar’ dapat didefiniskan sebagai berikut ini:
- belajar untuk sebuah tujuan;
- mencapai potensi maksimum anda; &
- mempersiapkan diri anda untuk masa depan;
Secara operasional, ini merupakan kegiatan aktif, dinamik, proses sistematik

Hal ini membutuhkan partisipasi pribadi, kemandirian, dapat dipercaya dan penguasaan sebagai bagian dari siswa.

Sebagai proses sistematik, sebenarnya melibatkan sepuluh langkah (atau tahapan). Langkah atau tahapan ini mewujudkan apa yang saya sebut ‘Study Smart Process’.]
Itu hanya terlintas dipikiran saya:

Mengapa tidak semua sekolah menengah pertama, khususnya selama awal masa sekolah, mendedikasikan waktu katakanlah selama 1 minggu, contohnya pada minggu pertama di sekolah untuk semua murid kelas enam yang telah lulus, yang tampaknya membuat lompatan kuantum pada saat masuk sekolah menengah pertama, untuk “belajar bagaimana cara belajar atau pembelajaran”.

Jika guru-guru sekolah tidak tahu bagaimana harus melakukannya, kepala sekolahnya harus mengirimkan siswa-siswanya untuk menghadiri kelas pelatihan yang dibawakan oleh guru-guru dari lembaga pendidikan ternama dan/atau pengajar atau pelatih sukses dari camp motivasi.

Saya baru-baru ini membaca bahwa pemerintah Singapura menghabiskan 20% anggaran nasional untuk pendidikan. Dengan jumlah sekitar $8 miliar.

Dalam kompetisi internasional yang melibatkan matematika dan ilmu pengetahuan alam, para siswa di Singapura seringkali berada diperingkat teratas.

Pada kenyataannya, banyak dari buku pelajaran di Singapura yang berkaitan dengan matematika dan ilmu pengetahuan alam sering digunakan oleh sekolah dari negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Singapura memang tanpa henti mengejar kemajuan dan keunggulan di sistem pendidikan, dan hal ini membuat iri banyak negara.

Jadi, di satu sisi, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah melakukan pekerjaannya dengan baik, dan disisi lain, tampaknya ada beberapa masalah di system pendidikan kita, yang mana tanpa disadari menempatkan orang tua murid di Singapura, bersama dengan sekolah anak yang kurang mampu, ditempat yang tidak pasti untuk menghadapi dilemma yang tidak ada akhirnya mengenai les ataupun camp motivasi.

Yang menarik, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar local, dan menilai dari banyaknya iklan testimoni dari camp motivasi, guru les, pengajar atau pelatih sukses, ternyata menghasilkan hasil akademik yang sangat baik dari siswa-siwa yang ikut berpartisipasi.

Yang terpenting,para siswa yang ikut berpartisipasi juga mendapatkan pengalaman hidup yang berharga untuk mengembangkan diri mereka sendiri agar mampu menuntun hidup mereka menjadi lebih maju lagi kedepannya.

Dari yang saya lihat, guru les dan pelatih sukses ini udah pasti menguasai dan menyampaikan tehnik-tehnik untuk mencapai akademik yang sukses kepada siswa-siswanya. Yang mengejutkan saya dari perkembangan ini adalah bagaimana guru-guru sekolah kita tidak ingin belajar dan memanfaatkan hal tersebut untuk membantu siswa-siswanya disekolah.

Sepemahaman saya dari track record iklan (di website), banyak sekolah dalam beberapa tahun ini mensponsori semacam camp motivasi bagi siswa-siswanya di tempat mereka.

Disisi lain, saya telah mencatat bahwa di pasaran, banyak sekali buku bagus, yang diterbitkan secara local dan/atau ditulis oleh penulis local, mengenai tehnik-tehnik mencapai akademik yang sukses bagi para siswa ataupun untuk para guru.

Saya akan menyebutkan beberapa:
- 'Secrets of Success: Singapore's Top O & A Level Students Reveal How They Got Their Super Scores', oleh H Sidhu;
- 'Breeze Through Exam: The Art of Passing with Flying Colours', oleh Dr Low Guat Tin;
- 'How to Get Good Grades & Still Keep Your Fabulous Reputation as a Cool Person', oleh Kris Bearss;
- '60 Strategies for Success in School: How to be a A Student & More!', oleh Ho Wai Luen;
- 'The Learning Roadmap: A Framework for Learning in the New Economy', oleh Lance Ng;
- 'I am Gifted, So Are You', oleh Adam Khoo;
- 'The Art of Studying: From School to University & Beyond' oleh Anthony Lee;
- 'Make Memory Work for You', oleh Dr Daniel Theyagu;
- 'Guide to Success in Studies Without Tears & Fears', oleh Dr Daniel Theyagu;
- 'Scholar's Secrets', oleh George Tan;
- 'Deeper than the Ocean', oleh Brian Caswell & David Chiem (foreign authors of the 'MindChamps' fame, but the book is published locally);
- 'The Joys & Pains of Growing Up', oleh Peter Lau;

[Catatan: Judul buku-buku local ini saya ambil dari koleksi pribadi saya. Dan saya senang dapat mendukung penulis local. Banyak dari para penulis dikenal sebagai pengajar yang handal. Buku-buku mereka memang ditargetkan bagi para siswa, tetapi mereka juga memberikan tips dan saran yang berharga bagi para guru. Saya rasa banyak buku yang saya sebutkan diatas sudah tidak diterbitkan lagi.]

Tentu saja, saya juga mencatat bahwa di pasaran, juga banyak sekali buku yang membahas tehnik sukses untuk akademik dari luar negeri khususnya Amerika dan Inggris. Salah satunya ditulis oleh penulis atau pengajar berstandart internasional seperti Eric Jensen, Bobbi dePorter, Tony Buzan, & Gordon Dryden.

[Baik Eric Jensen maupun Bobbi dePorter masing-masing telah menulis buku yang sangat luar biasa, yang berjudul, 'SuperTeaching' dan 'Quantum Teaching'.]

Coba dipikirkan, sudah tampak jelas bahwa guru sekolah kita dan juga Depdiknas sebenarnya memiliki banyak sumber daya yang siap dipakai untuk melengkapi pembelajaran langsung dari sumbernya.

Hal ini berkaitan dengan tehnik sukses akademik yang secara umum melibatkan segudang hal-hal potensial yang telah terbukti dapat membantu memotivasi siswa untuk bertanggung jawab, belajar efektif, siap menghadapi ujian dan menonjol di sekolah dan pada akhirnya dikehidupannya.

'Kemampuan belajar efektif', yang sering saya sebut 'hard skill', hanya salah satu bagian dari akademik yang sukses.

Pada kenyataannya, dalam akademik yang sukses juga harus didukung oleh 'soft skill' seperti membangun visi pribadi, mengembangkan kepercayaan diri, mampu mengatasi rasa takut, mengubah sistem kepercayaan dan menciptakan kepercayaan yan kuat, menghilangkan hal negative dalam diri, mengubah hubungan interpersonal (dengan keluarga,misalnya), dan membangun karakter pemimpin,

Dari bertahun-tahun pengalaman professional saya begitu juga dari observasi pribadi saya, ciri khas camp motivasi yang sukses terdapat pada pengenalan yang progresif dari ‘latihan ringan’, sebagai bagian dari para siswa yang berpartisipasi, melalui serangkaian peristiwa, dinamika kelompok dan unsur petualangan, kemudian diselingi oleh instruksi sistematik mengenai ‘latihan keras’.

Saya juga telah mencatat bahwa terobosan pribadi, pada siswa yang berpartisipasi dalam camp, sering datang dari pertemuan pada waktu yang tepat dari dua aliran yang disengaja, seperti sesi pembekalan dan latihan reflektif (journaling)

Biasanya, bagi siswa yang berpartisipasi dalam camp, sebuah terobosan pribadi selalu menyadarkan mereka secara tiba-tiba bahwa mereka memiliki kekuatan untuk memilih takdir mereka.

Dengan demikian, setelah para siswa yang berpartisipasi menyadari bahwa kekuatan yang fenomenal itu berasal dari dirinya, akan menjadi sangat mudah untuk memasukan ‘hard skill’ sebagai bagian dari kumpulan sumber daya mereka.

Untuk guru les, saya rasa mereka memainkan permainan bola yang sedikit berbeda dengan para siswa yang berpartisipasi dalam pengawasan mereka, mungkin mereka lebih berkonsentrasi pada ‘hard skill’, dan kemungkinan dosis kecil dari ‘soft skill’, tergantung dari kemampuan dan sumber daya mereka.

Pada postingan yang berikutnya, saya ingin membicarakan mengenai beberapa masalah umum siswa di sekolah dan juga dirumah.

Sebagai kesimpulan, saya hendak mengaitkan dan menggabungkan semua petunjuk dari informasi-informasi yang didapatkan menjadi satu, untuk menjawab pertanyaan di awal mengenai Apakah Kursus merupakan jalan keluar yang paling baik?

Salah satu pembaca blog saya, adalah seorang ibu dengan dua orang anak, yang baru-baru ini mengirimkan email kepada saya yang mengekspresikan pendapatnya mengenai system pendidikan di Singapura. Dia sangat yakin bahwa kursus atau les tambahan merupakan jalan keluar yang paling benar.

Dia juga mengaitkan pengalaman pribadinya yang dialami pada pertemuan orangtua dan guru dengan beberapa fakta yang dia dapatkan, seperti:
- kepala sekolah hanya tertarik pada nilai A+ dari murid-murid di sekolah;
- guru-guru di sekolah tidak tahu bagaimana untuk mengajar;

Pendapatnya tersebut juga saya temui dari hasil percakapan saya dengan beberapa orang tua.

Baiklah, saya akan menjelaskan lebih detail lagi.

Dengan tanpa mengurangi hormat saya, sangat jelas bagi saya bahwa kepala sekolah tidak begitu mengerti apa arti sebenarnya dari pendidikan. Mereka mungkin mempunyai keyakinan bahwa pendekatan yang harus dilakukan adalah pendekatan “isi terus murid-murid dengan pengetahuan”

Pendidikan (education) berasal dari bahasa Latin “educare” yang berarti “untuk menggambarkan” Sayangnya, menurut saya sekolah-sekolah lebih tertarik dengan mengisi banyak hal pada anak-anak kita.

Lebih parah lagi, guru-guru sekolah seringkali melakukan pengajaran mereka seperti upacara yang penuh dengan disiplin.

Tidak seperti trainer yang penuh inovasi dan pekerja keras ataupun pelatih sukses di camping motivasi, guru-guru tersebut tidak mengetahui caranya untuk membuat proses pembelajaran yang menyenangkan dan menggembirakan.

Untuk lebih gamblangnya lagi, guru sekolah kebanyakan tidak tahu bagaimana mengajarkan kepada murid-murid mengenai bagaimana caranya untuk belajar, dan yang lebih penting lagi, “bagaimana caranya untuk belajar dengan cepat!”.

Ijinkan saya untuk menjelaskan lebih detail.

Selama beberapa tahun saya telah melakukan beberapa survey secara acak diantara murid-murid untuk mendapatkan sebenarnya apa yang menjadi masalah terbesar yang mereka hadapi di sekolah, dengan pembelajaran dan juga di rumah.

Saya akan membagikan hasil dari survey yang telah saya lakukan berdasarkan masukan dari murid-murid:
1) kurangnya pengetahuan dalam hal visi dan tujuan hidup, menyebabkan kurangnya focus dalam proses pembelajaran;
2) kurangnya kepercayaan diri;
3) ketakutan pada hal yang tidak beralasan seperti kegagalan atau ketakutan dalam membuat kesalahan dan gagal dalam ujian dan tidak dapat mencapai sesuatu yang diinginkan oleh mama dan papa;
4) kurangnya kemampuan dalam belajar yang efektif;
5) terlalu banyak berasumsi pada hal yang terjadi di sekeliling mereka;
6) masalah hubungan pribadi, termasuk di dalamnya keluarga, saudara, guru, dan teman atau kekasih;
7) terlalu banyak ganguan dari luar, terutama keadaan globalisasi;
8) terlalu banyak PR dan atau tugas2 sekolah;
9) kecanduan computer dan video games & kenyamanan teknologi lainnya;
10) guru yang membosankan, yang mengakibatkan tidak mengerti apa yang sebenarnya mereka ocehkan di depan kelas;

Dan lebih menarik lagi, saya juga mengadakan survey secara acak pada ekspektasi dari orangtua mereka, dengan menitikberatkan pada apa yang mereka inginkan untuk anak mereka kembangkan.

Berikut ini adalah hasilnya:
1) memiliki keinginan untuk menjadi yang terbaik;
2) memiliki rasa bertanggung jawab;
3) mengurangi kebiasaan buruk mereka seperti terlalu banyak bermimpi, selalu menggunakan telepon, malas, tidak beraturan, banyak banget ganguan, dsb;
4) lebih menghargai dan kurangi mengeluh;
5) lebih disiplin dalam hal waktu;
6) berani untuk mengutarakan pendapat dan berkomunikasi lebih baik dengan orang tua dan juga saudara kandung;
7) meningkat dalam nilai;

Berdasarkan pengalaman professional saya, saya mengambil kesimpulan bahwa kita harus mengatasi keempat masalah utama seperti
– kurangnya visi atau tujuan hidup;
- kurangnya kepercayaan diri;
- takut akan gagal; &
- kurangnya kemampuan;

[kesimpulan: tiga masalah pertama = soft skill; yang terakhir = hard skill], diantara semua masalah yang dihadapi oleh murid-murid termasuk keseluruhan ekspektasi dari orang tua.

Dan kenyataannya, ini adalah pendekatan yang taktis dari trainer atau pelatih sukses di semua penyelenggaraan camp motivasi. Sekedar tambahan setelah saya melihat sekilas dari website mereka.

Saya sangat terkejut mengetahui bahwa sekolah, atau lebih spesifik lagi kepala sekolah dan guru-guru sekolah, tidak menyadari hasil yang diakibatkan dari bentuk pengajaran yang mereka lakukan.

Dari sudut pandang saya, apa yang dapat dilakukan oleh para trainer dan juga pelatih yang sukses, saya percaya dapat juga dilakukan oleh kepala sekolah dan guru-guru kita bahkan bisa lebih baik mengingat kemampuan dari guru-guru dan kepala sekolah tersebut sama kompetennya dengan kementrian kita.

Sekarang, ijinkan saya untuk mengajak para pembaca untuk melihat masalah yang dihadapi anak-anak di kelas.

Menurut saya, masalah terbesar mereka bukanlah menaruh perhatian di kelas pada saat guru mereka mengenalkan atau menjelaskan pelajaran baru atau mengeksplorasi konsep yang baru.

Tentu saja mereka akan mengatakan bahwa guru mereka membosankan, sebagai alasan yang paling mudah karena mereka tidak menaruh perhatian.

Dan juga hampir sebagian besar dari para murid tidak mempersiapkan diri mereka dengan baik sebelum mereka masuk kelas. Yang lebih penting lagi, mereka tidak melakukan tugas yang diminta oleh guru-guru mereka.

Makanya kenapa di kelas, mereka tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik karena otak mereka tidak bisa “nyambung” dengan apa yang dikatakan oleh guru di kelas.

Proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan benar apabila otak dari murid-murid siap untuk dipergunakan, misalnya: secara mental mereka dapat mengerti apa yang dikatakan oleh guru di kelas, dengan berbekal pengetahuan yang sudah mereka ketahui sebelumnya tentang subjek yang sedang dibicarakan oleh guru mereka.

Saya menyebutnya “pengetahuan awal” Para psikolog menyebutnya “skema”.

Seringkali, pada saat murid-murid sudah mengerjakan tugas membaca yang diberikan oleh guru mereka sebelum kelas dimulai, murid-murid dapat dengan mudahnya menerima materi yang disampaikan oleh guru-guru di kelas.

Walaupun murid-murid tidak mengerti sepenuhnya hal yang dibaca oleh mereka sehari sebelumnya, namun pada saat guru menjelaskan di kelas, setidaknya mereka masih bisa mengikuti karena sudah ada gambaran dari proses pembacaan mereka sebelumnya.

Bahkan murid-murid bisa menjadi lebih mengerti materi yang sebelumnya tidak mereka mengerti pada saat sebelumnya ditugaskan oleh gurunya.

Jika kita mengkaji proses “pengetahuan awal” sebenarnya seperti lenasa yang dipakai oleh murid-murid untuk dapat melihat dan menyerab informasi-informasi yang baru.

Menurut pengalaman saya, murid-murid akan dapat belajar lebih efektif pada saat mereka telah mengetahui tentang materi yang akan mereka pelajar.

Arsitek Richard Saul Wurman mengatakan:
"Kamu bisa mempelajari sesuatu yang ada kaitannya dengan yang kau ketahui sebelumnya."
(Biasanya ini juga dikenal dengan hukum Richard Saul Wurman)

Walaupun begitu, ini hanyalah sebagian kecil dari persamaan yang saya berikan.

Aspek lain yang sangat berpengaruh adalah mengerti apa yang diajarkan oleh guru di kelas.

Para ahli menyebut hal ini “pengertian aktif”.

Setiap kali saya bertanya kepada murid-murid “apa yang kalian maksud dengan ‘mengerti sebuah konsep’?”, saya selalu terkesima melihat ekspresi dari murid-murid tersebut.

Saya menyebutnya “acid test for understanding”.

Hasil analisa saya adalah: dalam kesempatan pertama, pada saat murid yang tidak mengerti tentang apa yang mereka pelajari di kelas, mereka seringkali mengalami masalah yang tak terhindarkan pada saat mengerjakan tugas rumah atau pada saat mengikuti pelajaran di kelas.

Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar pelajaran di sekolah biasanya saling berkaitan satu sama lain. Dengan kata lain, murid-murid harus mengerti konsep dasar terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke tingkatan yang lebih tinggi.

Yang lebih parahnya lagi, pada saat ujian tiba dan belum lagi ketegangan yang mengiringinya dan waktu yang sedemikian padatnya, proses membaca kembali pelajaran-pelajaran sekolah menjadikan murid-murid menjadi semakin panik.

Disaat inilah biasanya murid yang cerdas akan melakukan beberapa hal seperti:
- mereka melakukan apa yang diminta oleh guru mereka untuk lebih banyak membaca;
- mereka memberikan perhatian penuh pada saat pelajaran di kelas;
- mereka menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang mereka tidak mengerti;
- mereka mengerti secara jelas apa yang mereka pelajari di kelas;
- mereka mengerjakan tugas-tugas dari sekolah di rumah;
- dan yang paling penting mereka bisa melewati ujian, walaupun mereka tidak terlihat belajar pada saat ujian;

Saya yakin bahwa anda semua adalah pelajar yang cerdas.

Saya percaya bahwa guru-guru kursus telah menemukan jalan keluar praktis untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh para pelajar mereka.

Dari pengamatan pribadi saya, mereka berusaha keras untuk memastikan murid-murid mereka benar-benar mengerti apa yang mereka pelajari selama proses pembelajaran di tempat kursus.

Kemudian mereka akan membagikan tehnik-tehnik untuk mengingat ke murid-murid mereka dan melanjutkannya dengan latihan yang sebanyak-banyaknya untuk membuat proses pembelajaran semakin membaik lagi untuk murid-murid mereka.

Mengerjakan tugas-tugas ujian atau soal-soal ujian yang telah lewat merupakan bagian dari pembelajaran di tempat kursus.

Begitu juga yang terjadi pada beberapa camp motivasi, mereka juga mengajarkan “kunci-kunci untuk belajar lebih efektif”

Tanpa minat dan rasa penasaran dari diri murid-murid, proses pembelajaran kadang menjadi beban dan hal yang sulit untuk dilakukan.

Oleh karenanya trainer atau pelatih yang sukses di camp motivasi dan juga guru-guru kursus selalu membuat proses pembelajaran yang menyenangkan dan memicu keingintahuan dari murid-murid atau peserta yang mengikuti program mereka.

Yang terbaik dari segalanya adalah pada saat mengikuti camp motivasi, para pelatihnya selalu tahu kapan dan bagaimana menceritakan pengalaman-pengalaman yang luar biasa dari tokoh-tokoh terkenal yang ternyata sangat membantu untuk membuat anak-anak menjadi tertarik dan sangat penasaran dengan hal tersebut yang tanpa disadari memancing keluarnya kreatifitas dan imaginasi dari para peserta.

Pertanyaan saya adalah: Mengapa sekolah tidak dapat melakukan hal yang sama seperti itu? Sebenarnya itu bukanlah hal yang sulit!

Hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan! Richard Saul Wurman mengatakan bahwa:
"Proses pembelajaran seringkali diasumsikan sebagai proses pengeunpulan informasi, tapi sebelum hal tersebut bisa berjalan dengan baik, haruslah diawali dengan munculnya ketertarikan; rasa ketertarikan itu dapat menyebar ke seluruh aktivitas pembelajaran. Supaya murid-murid bisa menangkap dan mengingat pengetahuan yang baru, ini haruslah diawali dengan munculnya rasa keingintahuan."

Apa yang telah saya jabarkan selama ini adalah pentingnya mengadaptasi metode yang dipakai oleh para trainer dan pelatih sukses di pelatihan motivasi dan tempat-tempat kursus lainnya untuk diadaptasi di sekolah.

Dengan kata lain, “hard skill” haruslah dilengkapi dengan “soft skill” demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah untuk murid-murid kita.

Saya sangat menghargai segala usaha yang dilakukan oleh guru-guru sekolah, dimana mereka harus menghadapi 30-40 murid dalam satu kelas.

Dengan segudang kurikulum dan jadwal pembelajaran di kelas yang sedemikian padatnya, bagaimana anda bisa mengharapkan mereka untuk bersenang-senang dalam mengajar?

Saya percaya kementerian dan juga sekolah perlu melakukan beberapa perubahan di sana sini untuk kebaikan semua.

Saya percaya bahwa apa yang telah dilakukan oleh para trainer dan pelatih sukses di camp-camp motivasi dan juga tempat-tempat kursus dapat diterapkan oleh guru-guru di sekolah bahkan dengan hasil yang lebih baik lagi.

Sampai saat itu tiba, saya mau menjawab pertanyaan utama dari artikel ini, jawabannya adalah IYA.

Dalam kenyataannya, saya melihat ini adalah tawaran tambahan untuk para orang tua atau wakil dari anak-anak, mengingat system pendidikan di Singapura saat ini.

[Originally written as a 5-part blog-post in the ‘Optimum Performance Technologies’ weblog by Lee Say Keng, Knowledge Adventurer & Technology Explorer, Optimum Performance Technologies, Singapore, June 2007. Translated by Superbrain Indonesia.]

Senin, 24 Mei 2010

SENI DAN DISIPLIN DARI MENGGUNAKAN ‘PSQ7R’ UNTUK MEMPERCEPAT KEMAMPUAN MEMBACA ANDA

Pertama, ijinkan saya terlebih dahulu menjelaskan kepada anda mengenai ‘PSQ7R’:

Ini pada dasarnya adalah variasi pribadi saya sendiri dari ‘SQ3R’ yang dikembangkan oleh Francis Robinson, seorang guru/psikologis dari Ohio State University pada tahun 1940an.


P = PURPOSE (TUJUAN)

Pertama, sebelum anda memulai membaca materi-materi baru, anda perlu untuk menetapkan tujuan anda.


Dengan kata lain, anda harus menyakan pada diri anda sendiri beberapa pertanyaan berikut ini:

- apa tujuan anda membaca atau kenapa anda membaca bab pelajaran ini atau buku pelajaran ini atau apa tujuan akhir anda?...atau apa yang anda harapkan untuk diingat?;

- seberapa penting materi pelajaran tersebut untuk anda?

- Apakah anda membutuhkan pandangan secara umum atau informasi yang detil?

- Berapa banyak waktu yang anda siapkan untuk diinvestasikan pada bacaan anda?

Contoh dari tujuan akhir:

- untuk sebuah tes/ujian

- untuk sebuah kelas atau kelompok diskusi

- untuk sebuah presentasi singkat kelompok

- untuk kesenangan

- untuk sebuah proyek atau laporan

- hanya untuk mencari ide-ide secara umum


Semua tujuan membaca ini pada akhirnya akan mempengaruhi dan menentukan metode bacaan anda, poin awal, kedalaman navigasi dan kecepatan membaca.


Sebagai contoh, jika anda hanya membaca untuk mencari ide-ide umum, maka anda tidak perlu membaca keseluruhan buku tapi anda dapat membaca sepintas dan/atau mengamati seluruh buku untuk mendapatkan apa yang anda butuhkan.


Tetapi, jika anda membaca untuk tes atau ujian, tentu menjadi hal yang berbeda, anda butuh untuk membaca keseluruhan buku atau setiap bab secara perlahan-lahan dan seksama.



S = SURVEY (SURVEI)

Setelah mendefenisikan tujuan anda, hal selanjutnya yang perlu anda lakukan sebelum memulai membaca sebuah bab baru atau pelajaran baru, adalah melakukan survey kecil pada isi bacaan anda, seperti yang berikut ini:

- Bacalah tujuan bab atau pelajaran, jika ada;

- Bacalah bagian pendahuluan;

- Bacalah paragraph pembuka, jika ada;

- Amatilah judul dan sub judul;

- Lihatlah ilustrasi, gambar, diagram, grafik, table, dll.., jika ada;

- Perhatikan lebih seksama pada kata-kata yang di garis miring atau di cetak tebal

- Bacalah setiap teks yang ada dikotak

- Membaca catatan yang ada dipinggir (biasanya ada disamping paragraph yang dipilih), jika ada

- Baca bagian akhir paragraph dan/atau kesimpulannya, jika ada

- Bacalah setiap bab atau ulasan pertanyaan pada bagian akhir dari setiap bab atau pelajaran, jika ada


Jika ada buku pelajaran baru, lakukan survey cepat dari area tambahan seperti berikut ini:

- Lihatlah bagian depan, dalam dan belakang cover buku, khususnya bagian ulasan dari orang lain;

- Bacalah biografi dari penulis;

- Bacalah bagian pendahuluan

- Bacalah daftar isi;

- Bacalah bab kesimpulan di akhir buku, jika ada;

- Telusuri daftar kata-kata istilah di akhir buku, jika ada;

- Telusuri daftar pustaka dia akhir buku, jika ada;

- Telusuri Index diakhir buku, jika ada;


Tujuan dari survey cepat ini adalah untuk menghasilkan gambaran global atau gambaran besar dari bab atau pelajaran atau buku. Hal ini pasti akan memberi anda pengetahuan secara kasar tentang keseluruhan struktur, organisasi atau rencana dari bab atau pelajaran atau buku tersebut.


Dengan survey cepat, anda akan menemukan bahwa detail dalam text akan mudah diingat karena adanya hubungan dengan gambaran yang besar.


Dalam bahasa militer, kita menyebut survey cepat sebagai patroli pengintaian (pengintai) untuk memetakan daerah musuh, untuk mengindentifikasi target musuh untuk ditangkap, untuk mengetahui tempat persembunyian musuh, untuk mencari rute serangan paling aman, dan juga rute jalan keluar tercepat.


Lebih penting lagi, survey cepat ini akan membantu anda untuk membangun sebuah dasar yang mudah anda kenali dan mengaktifkan pengetahuan awal anda untuk menentukan apa yang anda ketahui dan apa yang tidak anda ketahui dan juga apa yang ingin anda ketahui.


Normalnya, sebuah survey cepat akan memakan waktu beberapa menit saja, tapi itu waktu yang baik untuk dihabiskan.


Q = QUESTION (PERTANYAAN)

Dari survey cepat sebelumnya, anda telah menyimak judul dan subjudul di bab atau pelajaran atau buku anda.


Ambil judul dan subjudul tersebut dan pindahkan semuanya kedalam pertanyaan, satu persatu. Dengan merumuskan pertanyaan, anda akan belajar untuk menempatkan pikiran anda dalam keadaan bertanya. Hal tersebut akan membuat anda sadar secara mental.


Pikirkan ini. Saya yakin anda tahu symbol dari tanda Tanya adalah ‘?’.


Jika anda balikan, itu seperti tanda pengait, apakah anda setuju?


Pertanyaan berfungsi sebagai pengait memory!


Untuk meletakannya dalam perspektif, membaca untuk memancing informasi dan akhirnya ide.


Selanjutnya, juga dari survey cepat, anda telah membaca bab atau ulasan pertanyaan pada bagian akhir bab atau pelajaran.


Secara tidak langsung, pertanyaan-pertanyaan ini mengatakan pada anda apa yang menjadi poin-poin penting dari setiap bab atau pelajaran nantinya.


Pertanyaan-pertanyaan ini berfungsi sebagai poin referensi anda ketika anda akan melanjutkan membaca bab atau pelajaran juga sebagai pengait memory anda!


Secara sadar terapkan serangkaian pertanyaan pada apapun yang and abaca, anda sebenarnya telah mengembangkan kemampuan anda untuk berpikir kritis terhadap apa yang and abaca.


Saya selalu mengatakan kepada murid saya bahwa membaca adalah proses berpikir, bukan proses memuntahkan!


Salah satu cara terbaik untuk merumuskan pertanyaan anda adalah dengan menggunakan yang saya sebut ‘proses pertanyaan 6W3H’ (ini adalah modifikasi pribadi saya dari pertanyaan jurnalis), seperti berikut ini:

- What? (apa)

- Who? (siapa)

- Where? (dimana)

- When?(kapan)

- Which? (yang mana)

- Why? (kenapa)

- How? (bagaimana)

- How much or many? (berapa banyak)

- How frequent? (seberapa sering)


Sekarang, anda siapkan diri anda dalam sasaran dan siap untuk pergi.


(Pada saat ini, saya ingin merekomendasikan Adam Robinson ‘What Smart Students Knows’. Penulis hebat ini sangat terampil merancang serangkaian pertanyaan-pertanyaan kuat untuk membantu pembaca mengembangkan pertanyaan yang efektif dipikiran, seperti berikut ini:

- SEBELUM ANDA MEMBACA (pertanyaan sebelum anda membaca)

- KETIKA ANDA MEMBACA (pertanyaan muncul saat membaca)

- KETIKA ANDA SELESAI MEMBACA (pertanyaan setelah membaca)

Silahkan mendapatkan buku ini.)



R (1) = READ QUICKLY & SELECTIVELY (BACA DENGAN CEPAT&SELEKTIF)

Ini adalah bagian membaca cepat dan selektif dari keseluruhan proses.


Dalam satu hal, anda membaca cepat dan selektif untuk menemukan semua jawaban atas semua pertanyaan anda (dalam survey cepat anda).


Cobalah belajar untuk membaca cepat menggunakan jari telunjuk anda sebagai penuntun anda sewaktu membaca.


Gunakan jari telunjuk anda sebagai penuntun, dan meluncurlah secara horizontal melintasi lebar paragraph, dari kiri ke kanan, tepat disepanjang bagian bawah setiap kalimat ketika anda membaca.


Ketika anda selesai membaca sampai akhir kalimat, bergerak cepatlah ke bagian depan kalimat berikutnya, dan lanjutkan kembali gerakan anda seolah-olah seperti menulis huruf ‘Z’


Pertama, anda dapat memulai dengan meluncur secara perlahan-lahan selama anda membaca, dan kemudian pilih kecepatan yang membuat anda nyaman membaca cepat.


Tujuan menggunakan jari telunjuk adalah untuk memandu bola mata kita untuk tetap focus membaca.


Berikut penjelasan saya.


Mata kita terprogram untuk bergerak cepat dan alami. Dalam ilmu pengetahuan, kita menyebutnya gerakan saccadic. Hal ini berkaitan dengan pola evolusi kita. Para nenek moyang kita adalah pemburu sehingga bola mata kita sudah terlatih untuk mengamati lingkungan sekitar pada jarak jauh dan terbuka… untuk berburu hewan diluar, dan pada saat yang sama, untuk memperhatikan pemangsa lainnya!


Jadi, ketika kita membaca, dimana dalam jarak dekat, kita perlu menjaga agar mata kita tetap ada dibawah control dan membimbing mata kita untuk membaca teks yang kecil dengan focus.


Setelah kamu merumuskan semua pertanyaan dari judul dan sub judul, dan meninjau kembali pertanyaan dari akhir bab atau pelajaran yang ada di pikiran anda, anda dapat mulai membaca dengan cepat.


Pada saat ini, saya ingin memperkenalkan kepada anda bagaimana mengidentifikasi atau mengenali berbagai pola teks organisasi yang sering digunakan oleh penulis dalam menulis bahan-bahan akademik.


Pertama, belajarlah untuk mengenali “kata-kata sinyal”.


“Kata-kata sinyal” akan memberitahukan apa yang akan anda baca, dan apa yang harus anda perhatikan serta apa yang sudah anda baca.


Perhatikan “kata-kata sinyal” saat anda membaca karena akan membantu memfokuskan perhatian anda atau memberi sinyal kepada anda untuk membuat catatan mengenai informasi yang anda baca.


Berikut adalah beberapa kata-kata sinyal dan artinya:


Kata-kata tambahan untuk pemikiran asli:

Juga;

Sebagai tambahan;

Lebih lanjut;

Selanjutnya;

Terakhir;

Lebih dari itu;

Pertama;

Kedua;

Yang kedua;

Juga;


Penulis merubah, menantang atau menentang pemikiran asli:

walaupun;

setelah semuanya;

tapi;

sebaliknya;

namun;

akan tetapi;

berlawanan;

sampai sekarang;

masih;

berdasarkan fakta;


definisi dari penulis:

dikenal sebagai;

adalah;

sama dengan;

berarti;

disebut

didefinisikan sebagai;

berarti sama dengan;

kata lain dari;


penulis menunjukan persamaan/perbedaan:

seperti;

sama;

begitu juga;

dengan tanda yang sama;

di pembuluh darah yang sama;

tidak seperti;

selain itu;

berbeda;

kebalikan dengan;

di sisi lain;

kebalikan;

lawan dari;


penulis memberikan contoh-contoh dan ilustrasi:

seperti contohnya;

untuk lebih mudah;

secara spesifik;

dengan kata lain;


penulis memberikan sebab/akibat:

itu karena;

karena;

disebabkan oleh;

hasil dari;

kecuali;

akibat;

sebab;

kualitasnya;

sebagai akibat dari;

untuk alasan tersebut;

jika;

sebagai hasil;

berasal dari;

akibat dari;

dengan begitu;

maka dari itu;

oleh karena itu;

sebagai tanggapan;


penulis membantu pembaca untuk mengikuti urutan:

sementara itu;

berikutnya;

segera;

setelah beberapa saat;

dalam waktu;

akhir-akhir ini;

sesudahnya;

seteloah itu;

akhirnya;


penulis mengulang poin-poin yang sudah dibuat:

singkat kata;

kesimpulannya;

dengan kata lain;

dilihat dari semua;

dalam ringkasan;

mengulang;

meringkas;


Setelah anda mengenali dan memahami ‘kata-kata signal’ ini, anda akan mulai memahami bagaimana teks disetiap paragaraf diatur. Ini adalah tehnik dasar membaca yang kedua, dimana saya gambarkan sebagai R(2) seperti berikut ini



R(2) = RE-READ SLOWLY

Ini adalah bagian membaca paling hati-hati dan disengaja dalam keseluruhan proses.


Ketika anda mulai membaca ulang dan melihat banyak ‘kata-kata signal’ terdaftar di SEBAB/AKIBAT di sebuah paragraph, anda akan mulai memahami bahwa paragraph tersebut tersusun dalam pola SEBAB/AKIBAT.


Yang anda butuhkan selanjutnya adalah membaca kembali dengan secara perlahan-lahan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan SEBAB atau SEBAB dan AKIBAT di sebuah paragraph.


Demikian juga, ketika anda melihat banyak ‘kata-kata signal’ terdaftar di PERBANDINGAN/PERBEDAAN dalam sebuah paragraph, kemudian anda akan mulai memahami bahwa paragraph tersebut tersusun dalam pola PERBANDINGAN/PERBEDAAN.


Yang anda butuhkan selanjutnya adalah membaca kembali secara perlahan-lahan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kesamaan dan perbedaan dalam paragraph tersebut.


Secara kasar, saya menyebut ini pola teks organisasi atau menulis


Penelitian menunjukan bahwa pembaca yang dapat mengenali dan mengidentifikasi pola-ploa organisasi yang paling umum dari penulisan buku teks dapat memahami materi lebih cepat dan juga bisa mengingat informasi lebih baik. Kinerja para pembaca dalam meringkas dan tugas-tugas lainnya menjadi lebih tinggi dari pembaca yang tidak memiliki pengetahuan tentang struktur teks.


Penelitian lain menunjukan bahwa belajar untuk mengenali pola organisasi meningkatkan pemahaman kita terhadap ide-ide kunci.


Berikut adalah beberapa pola organisasi yang paling umum:

- daftar yang sederhana

- susunan/urutan

- perbandingan/perbedaan

- sebab/akibat

- masalah/solusi

- klasifikasi

- pengertian

- contoh

- pola-pola campuran (sebuah kombinasi dari dua atau lebih pola)


Semua pola-pola tersebut dapat ditemui pada semua ilmu akademi.


Untuk pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang ‘kata-kata signal’ dan pola teks organisasi, dengan soal-soal latihan aplikasi, saya menyarankan anda untuk membaca:

1. Steps to Reading Proficiency, by Anne Dye Phillips & Peter Sotiriou;

2. Power Reading Efficient Learning, by Eleanor

Sekarang, mari kita pindah ke R berikutnya.



R(3) = REDUCE INFORMATION TO KEY IDEAS; (MENGURANGI INFORMASI UNTUK IDE-IDE KUNCI);

Saya selalu mengatakan kepada murid-murid saya bahwa tujuan membaca, terlepas dari isi teks, adalah untuk mengumpulkan informasi dan ‘mengeluarkan’ ide-ide kunci.


Ide-ide kunci membantu anda mengenali dan mengingat informasi pendukung. Ide-ide kunci adalah topic-topik paragraph atau pelajaran. Ide-ide kunci biasanya sering ditemui ini kalimat/paragraph pertama atau terakhir, tetapi mereka dapat ditemui dimana saja didalam materi teks.


Berikut adalah beberapa panduan dasar untuk mengindentifikasi ide-ide kunci:

- gunakan judul dan/atau subjudul dalam teks;

- ajukan pertanyaan: apa maksud dari paragraph ini? Apa yang penulis ingin yakinkan atau dipahami oleh saya mengenai topic ini?;

- buatlah daftar rincian dan pertanyaan: apa rincian tersebut memiliki kesamaan?;

- lihatlah pada pernyataan yang umum: garis bawahi pernyataan yang paling umum dan ajukan pertanyaan: pernyataan mana yang paling bagus merepresentasikan ide-ide kunci dari paragraph ini?;

- paparkan ide-ide kunci sebagai sebuah kalimat yang lengkap;


Sebagai strategi tambahan untuk mengurangi informasi pada ide-ide kunci, dan lebih tepatnya, untuk mengumpulkan informasi, silahkan melihat SEVEN PERSPECTIVES.



R(4) = RECORD KEY IDEAS (MEREKAM IDE-IDE KUNCI);

Dari keseluruhan proses, ini adalah bagian mencatat dan membuat catatan.


Ada banyak cara efektif untuk merekam ide-ide kunci…untuk lebih jelasnya, untuk mencatat dan membuat catatan.


Anda dapat menggunakan penguraian dan/atau format pemetaan untuk catatan dan pembuatan catatan anda.


Silahkan melihat pada SEVEN PERSPECTIVES OF INFORMATION GATHERING AT HIGH SPEEDS saya.



R(5) = RECITE (MEMBACA);

Ini adalah sebuah latihan yang berguna untuk menghentikan membaca secara diam-diam untuk diri sendiri apa yang anda rekam sebagai ide-ide kunci, tanpa melihat pada buku pelajaran atau catatan anda. Pastikan untuk memasukan ide-ide tersebut dengan kata-kata anda sendiri, hal ini akan membantu anda meningkatkan kemampuan menyimpan materi. Jawab pertanyaan secara lantang dan dengarkan tanggapan anda untuk melihat apakan jawaban anda lengkap dan benar. Jika jawaban tersebut salah, baca kembali materi dan jawab pertanyaan itu kembali. Bentuk latihan ini meningkatkan kemungkinan bahwa anda akan mempertahankan materi.



R(6) = REFLECT (MENUNJUKAN);

Penelitian menunjukan bahwa pemahaman dan penyimpanan informasi dapat meningkat ketika anda mengelaborasi informasi baru. Hal ini untuk merefleksikan, untuk mengubah menjadi, untuk membandingkan dan membuat kategori, untuk menghubungkan bagian yang satu dengan yang lain, untuk menghubungkannya dengan pengetahuan lain dan pengalaman pribadi, dan secara umum untuk mengatur dan mengatur ulang. Hal ini mungkin sudah dilakukan dalam mata pikiran anda, dan kadang di atas kertas.


Anda dapat merefleksikan kedalam teks, apa saja yang sudah anda baca atau pelajari dengan bertanya.

- apa yang penting didalam fakta-fakta atau ide ini?

- Atas prinsip apa, hal tersebut didasari;

- Untuk apalagi hal tersebut dapat diberlakukan?

- Bagaimana hal tersebut akan cocok, apa yang sudah saya ketahui?

- Apakah saya bisa melihat kebohongan diluar fakta-fakta dan ide ini?



R(7) = REVIEW (MENINJAU ULANG);

Meninjau ulang adalah kunci untuk memikirkan apa yang baru saja anda pelajari dan apa yang anda butuhkan untuk mengingat. Waktu yang tepat untuk meninjau ulang adalah tepat setelah anda membaca materi tersebut, dimana materi tersebut masih segar dalam pikiran anda.


Saya menyarankan bahwa untuk setiap 20-30 menit dari membaca/belajar, anda harus menghabiskan 5-10 menit untuk mengulang apa yang sudah anda baca/pelajari.


Setelah melakukan peninjauan ulang, anda harus melakukan meninjau materi pelajaran secara berkala dan sistematis seperti berikut ini:

- setiap 7 hari;

- setiap 30 hari;

- setiap 90 hari;

- setiap 180 hari

Saya menamakan latihan ini Spaced Repetition, dimana merupakan alat peningkat daya ingat paling kuat.


Hal penting lainnya yang perlu diingat:


Anda perlu untuk meninjau ulang pelajaran atau kuliah dalam waktu 24 jam setelah kelas, jika tidak 80% akan hilang;



TUJUH PERSPEKTIF DARI PENGUMPULAN INFORMASI DALAM WAKTU YANG SANGAT CEPAT!

1. Distabilo & Digaris bawahi;

Saat anda melanjutkan proses membaca, anda mungkin telah mengembangkan strategi untuk mengindentifikasi, menandai dan meringkas informasi penting yang ada temukan. Cara yang paling popular untuk mengindentifikasi atau menandai informasi kunci adalah dengan menstabilo teks dan/atau menggaris bawahi bagian yang penting sehingga anda dapat kembali membacanya nanti. Secara umum, proses dari menandai teks tersebut adalah anda dapat kembali ke informasi penting pada saat anda membutuhkannya.


Berikut ada beberapa tips efektif untuk menandai:

Lakukan stabilo pada:

- kata-kata kunci;

- ide-ide kunci;

- detail-detail pendukung;

- istilah, definisi dan persamaan;

- jawaban yang sesuai dengan pertanyaan anda;

- kata kunci item dalam sebuah daftar;

- rumus, prinsip, aturan;


Jangan lakukan stabilo pada:

- seluruh halaman;

- seluruh paragraf;

- seluruh kalimat;

- judul yang dicetak tebal;

- kata-kata kunci yang tidak menjawab pertanyaan anda;

- masalah matematika;


Berikut adalah 12 pedoman yang akan membantu anda menguasai ketrampilan menggaris bawahi yang efektif:

- gunakan pensil;

- kembangkan beberapa system untuk membedakan ide-ide kunci dan ide penting lainnya;

- sebelum anda memulai menggaris bawahi sebuah bab, nilai pengetahuan anda;

- sebelum anda memulai menggaris bawahi, lakukan survey singkat pada bab tersebut;

- baca satu bagian atau paragraph pertama, dan kemudian garis bawahi;

- gunakan pengetahuan anda dengan pola organisasi teks untuk membantu anda menggaris bawahi secara efektif;

- observasi judul dan sub judul untuk membantu anda menentukan apa yang digaris bawahi;

- garis bawahi tidak lebih dari 15% sampai 20% dari halaman anda;

- jika anda kesulitan menemukan apa ide-ide pendukung yang penting, pertama bacalah ide-ide kunci; kemudian lihatlah pendukung atau fakta untuk ide-ide kunci;

- lihatlah pada nomor atau symbol yang sering digunakan untuk menandai konsep pentinf yang ada dalam tahapan atau daftar;

- pastikan anda tidak menggaris bawahi yang akan mengubah arti dari paragraph tersebut;


2. Catatan di pinggir;

Hal ini merujuk pada semua tanda dari pensil yang digunakan untuk menarik perhatian istilah dan poin utama dan untuk menulis keterangan yang ada dipinggir.


Berikut ini tipe dari catatan pinggir yang sangat membantu:

- gambar dua garis vertical dipinggir, disebelah paragraf untuk menandakan lokasi dari ide utama dan/atau ringkasan pernyataan;

- lingkari kata-kata yang tidak dimengerti;

- taruh tanda Tanya (?) dipinggir, disebelah paragraf yang tidak begitu anda pahami dan yang membutuhkan klarifikasi lebih lanjut;

- Defn.untuk menandai definisi penting dari kata yang sudah anda tandai di teks;

- Ex. Untuk menandai contoh atau konsep yang sulit;

- Kurung tutup {} sebagai sebuah contoh atau apapun yang ingin anda cari jika anda butuhkan;

- Angka untuk daftar penting dari orang, teori, alasan, hari bersejarah;

- beberapa jenis symbol (sebagai contoh, tanda bintang *) untuk poin-poin penting;

- GTQ atau PTQ untuk menandakan perntanyaan yang bagus atau pertanyaan yang potensial;

- tanda panah untuk menunjukan hubungan sebab dan akibat atau untuk menunjukan hubungan dengan pengetahuan lain (contohnya: teori ini secara garis besar mirip (atau berbeda) dari;

- refleksikan dalam komentar untuk membantu anda mengingat atau memahami;

- sebagai pengingat untuk diri sendiri;


3. Parafrase;

Parafrase berhubungan dengan menempatkan informasi pelajaran kedalam bahasa anda sendiri. Ini adalah salah satu ketrampilan yang paling dibutuhkan oleh para siswa. Bahan parafrase biasanya lebih pendek dari yang aslinya, ambil segmen yang lebih luas dan memadatkannya menjadi lebih sedikit.


Sebuah prafrase adalah..

Tafsiran anda sendiri dari informasi dan ide, yang disajikan dalam bentuk baru;


Langkah-langkah dasar untuk parafrase yang efektif:

1. Membaca kembali teks asli sampai anda mengerti sepenuhnya;

2. Tuliskan parafrase anda kedalam kertas;

3. Periksa kembali istilah anda dengan yang asli untuk memastikan bahwa versi anda akurat menggambarkan keseluruhan esensi informasi kedalam bentuk baru;


4. Meringkas;

Meringkas pada dasarnya adalah ringkasan dari materi yang anda pelajari dengan kata-kata anda sendiri. Hal ini juga merupakan salah satu kemahiran yang dibutuhkan oleh para siswa. Kemahiran ini dapat membantu semua hal berikut ini: pemahaman bacaan, pengawasan membaca dan kemampuan belajar, buku pelajaran, persiapan untuk ujian esay, membuat catatan, riset penulisan karya tulis, dan mengingat informasi.


Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat membantu anda membuat ringkasan yang baik:

- Survey materi yang akan anda ringkas;

- Biarkan tujuan anda membimbing anda menentukan pengaturan & panjangnya;

- Baca materi sekali atau dua kali untuk mendapatkan ide-ide kunci;

- Catat bagaimana ide-ide tersebut berhubungan satu dengan yang lain;

- Baca kembali, untuk mencari ide-ide kunci disetiap paragraf;

- Tulis pernyataan pembuka yang menurut anda mengeskpresikan ide-ide kunci;

- Tulis ide-ide yang mendukung ide kunci;

- Hindari menambahkan rincian, contoh, anekdot atau materi lain selain ide kunci;

- Jangan mengulang informasi;

- Jangan menambahkan opini anda;

- Gunakan kata-kata sendiri;

- Ingatlah. Ringkasan anda harus dibaca seperti paragraf yang menyatu dan masuk akal!

(Catatan pribadi: Untuk sukses meringkas, tetap berpegangan pada dua kunci yaitu membaca dan membuat catatan)


1. Ketika membaca materi, perlakukan setiap bagian sebagai sebuah bagian yang terpisah dari pikiran menjadi berasimilasi dengan pikiran anda sendiri. Cobalah untuk memahami setiap bagian sebagai keseluruhan, dibanding berhenti untuk menulis ide-ide atau frase yang kelihatan, pada pemeriksaan yang pertama, yang significan. Baca dengan sengaja, dengan sebuah rangka konseptual yang lebih besar dalam pandangan yang lebih jelas, dan menintegrasi setiap bacaan kedalam tujuan pengendalian.


2. Setelah mencapau pemahaman yang jelas dari ide-ide yang ada didalam teks, ringkas informasi tersebut kedalam kata-kata anda sendiri. Ingatlah bahwa anda membuat catatan, bukan menyalin kutipan. Tugas anda adalah untuk mengambil, menyaring dan meringkas isi yang paling berguna dalam menciptakan sebuah parafrase.


5. Menguraikan;

Ini adalah salah satu format yang paling terkenal dari mengambil dan membuat catatan.


Berikut adalah beberapa panduan dasar menguraikan:

- Membuat daftar sederhana dari poin-poin kunci yang ingin anda masukan catatan;

- Lihat kembali daftar tersebut untuk memeriksa ide-ide yang harus ditambahkan;

- Tentukan urutan topik terbaik dalam daftar;

- Taruh semua ide dalam bentuk yang dapat menunjukan subordinasi ide yang tepat;

- Jangan ragu untuk merevisi uraian anda setiap kali anda merasa hal tersebut tidak bekerja;

- Selalu menjaga keseluruhan topic dalam pikiran anda ketika anda menguraikan atau merevisi uraian anda;


Dari konsultasi/pelatihan saya dengan anak-anak dan remaja, saya menemukan metode menguraikan yang paling efektif adalah ‘Cornell Notes Method’, dimana saya percaya ini dikembangkan oleh Prof. Walter Pauk dari Cornell University.


Dengan ‘Cornell Notes Method’, pertama-tama, halaman dibagi menjadi dua kolom vertical; satu adalah sepertiga dari luas halaman (kolom untuk mengingat dan mereview), dan sisany dua pertiga (kolom catatan).


Sekitar 2 inci dari bagian bawah halaman, anda membuat satu kolom horizontal. Itu adalah kolom ringkasan.


Dalam kolom mengingat dan review, anda dapat memasukan dengan kata kunci dan frase dan dengan pertanyaan. Ideny adalah anda melengkapi kolom ini setelah latihan membuat catatan di kolom catatan.


Kata-kata dan frase yang anda letakan disini dimaksudkan untuk mewakili pilihan ide-ide kunci anda dari membaca atau pelajaran. Pertanyaan yang anda masukan berguna untuk membantu anda mengklarifikasi ide-ide yang tidak jelas dan untuk mengelaborasi catatan dengan menghubungkan ide-ide tersebut.


Anda menyelesaikan ringkasan dari catatan pada halaman kolom ringkasan.


Untuk informasi lebih jelas mengenai ‘Cornell Notes Method’, saya menyarankan anda untuk membaca read Walter Pauks’ ‘How to Study in College’ dan/atau ‘Essential Study Strategies’.

6. Pemetaan;

Selain ‘Cornell Notes Method’, anda mungkin akan menggunakan sebuah cara non-linear untuk mengatur catatan anda, yang disebut ‘Nota otak’.


‘Nota otak’ dikembangkan oleh Tony Buzan dari UK. Anda dapat membacanya dibuku Tony Buzan, ‘Using Both Sides of the Brain’.


Buku Tony Buzan yang lain, ‘The MindMap Book’, sangat baik untuk ditelusuri karena memiliki banyak nota otak yang penuh warna sebagai contohnya.


Nota otak adalah cara diagrammatic untuk mengatur ide-ide kunci dari buku pelajaran atau dari guru, yang menekankan hubungan antar konsep dan menggambarkan susunan ide-ide dari judul, ke konsep utama, untuk mendukung rincian.


Karena berbentuk diagram, nota otak memiliki potensi untuk menangkap banyak informasi dalam selembar kertas. Nota otak membantu untuk menunjukan kaitan antara ide-ide dan memungkinkan untuk menambahkan informasi baru tanpa perlu memenuhkan halaman. Dan, karena nota otak biasanya berbentuk kata kunci dan frase, nota otak menerima untuk meninjau hal yang sama yang difasilitasi oleh ‘Cornell Notes’.


Dalam nota otak, topic yang utama ditempatkan ditengah halaman, tempatkan kertas dalam bentuk landscape, dan ide-ide kunci yang terkait ditempatkan pada cabang-cabang yang terhubung langsung ke topic utama.


Semua rincian yang mendukung ide-ide kunci dihubungkan langsung dengan ide-ide kunci (dan dengan demikian, secara tidak langsung ke topic utama). Ada ruang untuk menambah informasi tentang ide-ide kunci dan anda dapat menambahkan wana atau coretan-coretan pada nota otak anda.


Catatan pribadi: jika anda kurang menyukai nota otak, ada metode lain yang lebih ringkas dan mudah. Metode itu dinamakan pengelompokan, dikembangkan oleh Gabriele Rico, dalam bukunya, ‘Writing the Natural Way: Using Right Brain Techniques to Release Your Expressive Powers’.


Selain itu ada metode diagram lainnya yang menarik dikembangkan oleh Nancy Marguiles. Metode itu disebut ‘Mind-scaping’. Anda dapat membacanya dalam buku Marguiles, ‘Mapping Inner-Space’.


7. Rekapitulasi atau Rekonstruksi;

Disini anda menggabungkan semua uraian atau nota otak kedalam satu uraian global yang besar atau nota otak global, umumnya berdasarkan subjek-oleh-subjek.


Dalam uraian global atau nota otak global, anda kembali mengatur dan menggabungkan semua ide-ide kunci dan informasi penting lainnya dari uraian anda yang berjumlah banyak atau nota otak, materi satu dengan materi lainnya, dan mentransfer itu semua kedalam satu halaman kertas yang besar, setiap kertas mewakili satu subjek.


Ini adalah bagian akhir pekerjaan yang akan anda gunakan untuk melakukan review sebelum ujian akhir subyek anda.


Dengan rekapitulasi catatan anda dan merekonstruksi uraian atau nota otak, anda menggabungkan satu tahun pelajaran anda.


STRATEGI TAMBAHAN:

Saya ingin memperkenalkan latihan untuk meningkatkan visi alam berikut ini:

- minum air sebelum membaca; minum air lebih banyak lagi jika anda membaca banyak materi;

- lakukan latihan Palming: gosok kedua telapak tangan anda sampai anda merasa panas dan taruh kedua tangan anda di mata anda; dan rasakan panas tersebut di mata anda; mata anda tetap dapat terbuka jika anda mau; lakukan ini beberapa kali;

- sesekali, jika anda sedang berdiri dibawah matahari, lakukan latihan sunning ini: pertama, tutup mata anda, dan wajah anda menghadap matahari; gerakan kepala anda secara perlahan-lahan seperti anda sedang menulis symbol yang sangat banyak dan ke arah matahari; lakukan latihan ini sekitar 2-3 menit; ingatlah:jangan buka mata anda!!!

- Lakukan latihan Fokus jauh/dekat sesering mungkin: berdiri diruangan yang terbuka, dimana anda dapat melihat beberapa objek buatan manusia atau alam disekitar anda, baik di dekat ataupun jauh; tutup satu mata (katakanlah mata sebelah kanan), regangkan tangan anda didepan anda, kepalkan tangan anda dengan ibu jari menghadap kelangit; lihat ibu jari anda dan jelaskan fitur-fiturnya kepada diri anda sendiri; lakukan selama satu menit; kemudian, pilih objek yang jauh; lakukan sebisa anda untuk menjelaskan fitur-fitur tersebut; lakukan selama satu menit; sekarang, buka mata kanan anda dan tutup mata kiri anda; ulangi kembali intruksi diatas; ketika anda telah melengkapi latihan diatas, lakukan lagi intruksi tersebut dengan kedua mata anda terbuka;


Latihan senam mata ini sangat sederhana namun efektif ini diciptakan untuk merelaksasi bola mata anda dan juga untuk menjaga kedua mata anda dalam kondisi prima.



By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA