Selasa, 29 Juni 2010

MENGGUNAKAN MUSIK BAROQUE SEBAGAI LATAR BELAKANG SEWAKTU MEMBACA

Sekali lagi, ini merupakan lanjutan dari postingan saya yang sebelumnya yang berkaitan dengan meningkatkan kenerja membaca.

Dalam postingan ini, saya akan berbicara mengenai menggunakan musik Baroque sebagai latar belakang.

Untuk membaca, khususnya untuk materi-materi yang sulit, pilihlah gerakan Largo diantara pilihan Baroque. Pachelbel's Canon in D Major merupakan salah satu pilihan awal yang baik.

Untuk review/revisi, saya merekomendasikan pilihan Pastorale, yang dimainkan menggunakan piano, walaupun kebanyakan pilihan musik klasik juga sama baiknya.

Saya rasa penghasil terbaik dari pilihan musik Baroque – khususnya untuk belajar dan relaksasi – adalah Institut Lind, yang berbasis di San Fransisco. Anda dapat mencarinya di Google.

Alternative lain, pergilah ke toko musik apapun yang ada di kota yang menjual Baroque dan musik klasik. Mintalah mereka untuk memilih musik Baroque untuk anda.

Sejauh yang saya tahu, musik Baroque pada umumnya terdiri dari empat gerakan:
- Largo (yang paling lambat diantara semua);
- Adagio;
- Pastorale;
- Andante;

Selain Pachelbel, komponis Baroque lainnya termasuk Albinoni, Caudioso, Scarlatti, Vivaldi, Handel, Mozart, Gluck, Pergolesi, Corelli, dan J S Bach.

Sebuah musik terkadang sangat pribadi, anda mungkin harus coba mendengarkannya terlebih dahulu untuk anda.

Jangan lupa untuk merasakan pengalaman dengan New Age musik. Favorit pribadi saya seperti, Ray Lynch, Steve Halpern, Yanni, van gelis, Ravi Shankar, Kitaro (kecuali drum yang berisik).

Satu-satunya yang membedakan musik Baroque dan New Age adalah musik New Age "dibuat secara elektronik", sementara musik Baroque melibatkan instrumental musik klasik, seperti piano kuno, selain itu faktanya bahwa New Age lebih kontemporer.

Musik Baroque berada di abad 17 dan 18, era tersebut merupakan era yang paling dianggap produktif dalam sejarah peradaban manusia.



By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

Rabu, 23 Juni 2010

MENJADI PROAKTIF DAN JUGA AKTIF DI PENCAPAIAN MEMBACA ANDA

Artikel ini merupakan pelengkap dari artikel saya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran berbasis video, yang saya bagikan kepada pembaca blog saya, Elliot.

Saya rasa ini dapat bermanfaat untuk saya sampaikan kembali disini – pastinya dengan beberapa perbaikan kecil – untuk pembaca blog saya yang lain.

1. Jangan menggunakan hentakan yang bi-aural dan musik isochronic pada saat anda membaca atau belajar. Karena gelombang otak dan frekwensi yang mengikuti, menimbulkan respon yang dapat mengurangi stress dengan cepat.

Namun anda dapat menggunakannya sebagai pembukaan pada proses pembacaan Anda

2. Saya menyarankan pada anda untuk menggunakan lagu Baroque dan beberapa pilihan dari aliran musik New Age sebagai latar belakang musik pada saat anda membaca atau belajar. Karena musik tersebut di rancang untuk menciptakan environment yang baik untuk belajar dan tidak menggangu proses pembacaan ataupun proses pembelajaran.

3. Jika anda memiliki atap yang dipasangi dengan lampu yang berbentuk neon, saya sarankan anda untuk menggunakan lampu meja belajar 3M untuk membantu anda membaca.

Lampu neon dapat menimbulkan aliran listrik yang bisa menganggu koneksi mata atau otak.

4. Gunakan kebiasaan rutin anda untuk relax dan melakukan meditasi sebagai pembuka untuk menciptakan pikiran yang tenang untuk mulai belajar dan membaca.

5. Saya menyarankan anda untuk membawa buku coretan untuk digunakan selama proses pembacaan. Jika anda mempunyai pemikiran yang masih tidak jelas, tuliskanlah.

Tentu saja anda juga bisa menggunakan buku coretan untuk menuliskan pemikiran yang menarik yang terlintas dalam otak anda pada saat proses pembacaan.

Saya selalu menyiapkan buku coretan saya kapanpun saya mulai membaca.

6. Sebelum membaca, terutama untuk teks bacaan yang penting, tetapkan dulu tujuan utama Anda.

7. Lakukan sekilas survey pada bab atau buku, terutama jika yang anda baca adalah bab atau buku baru.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran ide mengenai isi dari buku dan beberapa bagian lainnya seperti judul dan sub judul, yang merupakan gambaran dari bab atau buku.

(dalam bahasa slang militer, hal ini adalah patroli pengintaian anda)

Lebih penting lagi, ini membantu anda untuk mengaktifasi pengetahuan awal Anda, sehingga anda bisa “nyambung” dengan apa yang sedang dibaca atau dipelajari dengan apa yang sudah anda ketahui sebelumnya.

8. Belajar untuk memisahkan “materi utama” dari “materi yang telah diuraikan” pada saat anda membaca. “Materi utama” berisikan konsep-konsep penting, dasar pemikiran, definisi, peraturan-peraturan, teori, hukum-hukum yang berlaku, dan terminology, dll.

“Materi yang telah diuraikan” berisi ilustrasi-ilustrasi, contoh-contoh, anekdot, dan lain sebagainya.

Dalam hubungannya dengan bacaan akademik, 80% dari soal-soal ujian berasal dari “materi utama”.

9. Rubah setiap judul dan subjudul dalam setiap bab atau buku menjadi pertanyaan pada saat anda membaca. Dengan melakukan hal ini akan membuat otak anda secara otomatis selalu mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan anda.

Gunakan 5W1H sebagai acuan (why, when, where, who, what and how)

[dari survey sekilas yang anda lakukan, anda pasti akan menemui pertanyaan-pertanyaan atau bahan diskusi di akhir setiap bab, terutama di bacaan akademik]

Dengan mempunyai pertanyaan-pertanyaan di otak anda, akan membuat nalar anda terus mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.

10. Belajar untuk mengerti pola bacaan dan kata-kata petunjuk atau arahan.

Setiap materi pembelajaran selalu mempunyai pola bacaan nya.

Dengan mengerti pola bacaan, akan memudahkan anda untuk mencari ide-ide kunci yang relevan dengan bacaan tersebut.

11. Gunakan penunjuk pada saat membaca. Penunjuk ini membantu anda untuk mengarahkan bola mata Anda.

Yang lebih penting, kegunaan utama dengan menggunakan alat penunjuk (bisa berupa jari anda, pensil atau alat warna; favorit saya adalah pensil warna orange) akan membuat anda lebih focus.

12. Tambahkan catatan-catatan setiap kali anda membaca. Catatan-catatan tersebut dapat berupa garis bawah, di berikan warna atau menulis catatan-catatan kecil di setiap tempat yang baru anda baca. Kegiatan ini memfasilitasi “dialog yang interaktif” dengan sang penulis.

Anda juga bisa menggunakan halaman kosong yang ada di buku bacaan untuk menggambar nota otak untuk menegaskan ide-ide kunci disetiap paragraph bacaan.

Setiap kali anda membaca kata-kata yang penting yang berisi ide kunci, berikan dua garis vertical, dan tandai bintang di sebelahnya. Jika anda membaca definisi yang penting, berikan tanda “DefN” di margin sebelahnya.

Jika anda menemui kesulitan dalam memahami bagian tertentu, tulisan tanda Tanya disebelahnya, sehingga anda bisa kembali membaca bagian tersebut setelah anda selesai membaca keseluruhan teks bacaan. Dengan melakukan hal ini, anda terhindar dari kebuntuan ditengah-tengah proses membaca.

Hal ini berlaku pada setiap bagian yang masih penuh tanda Tanya.

Jika bagian yang sekarang and abaca berkaitan dengan bagian yang sebelumnya, tuliskan di halaman berapa kaitan tersebut dan tuliskan beberapa nota kecil untuk perbandingan atau perbedaan.

Pada saat contoh-contoh diberikan pada bagian tertentu, cobalah untuk mengurutkan mereka secara berurutan.

Pada saat bagian tertentu membutuhkan tindak lanjut, tuliskan tindak lanjut tersebut di margin terdekat, dalan bentuk bullet points dan tulis A2T (action to take) atau T2D (things to do).

Pada bagian yang penuh dengan teka teki atau intrik-intrik, tuliskan PSP (point to ponder) di sebelahnya.


Pada saat anda tiba di bagian yang menarik perhatian anda, berikan dua garis vertical disebelahnya dan tandai “menarik” atau gambarkan lampu bohlam di dekatnya.

Bagi saya, catatan-catatan kecil tersebut sangat berguna pada saat membaca. Semua pembaca yang cepat memberlakukan latihan ini sebagai metode dalam proses pembacaan mereka.

Jadilah kreatif dengan catatan-catatan kecil anda. Tidak ada buku yang suci sehingga tidak boleh dicoret-coret.

Pada saat anda mengkaji ulang bacaan atau buku, yang harus anda lakukan adalah lihat kembali catatan-catatan kecil anda.

Malahan, semua catatan-catatan kecil anda nantinya bisa menjadi “bahan materi” yang penting pada saat anda membuat nota otak dari keseluruhan buku bacaan tersebut. Revisi menjadi lebih mudah

13. Ingatlah selalu bahwa tangan anda selalu menjadi titik awal pikiran Anda. Pemikiran yang penuh dengan pengetahuan adalah bagian dari permulaan pembacaan. Anda harus lebih proaktif dalam proses membaca seperti tahapan-tahapan diatas.

14. Berhentilah setiap 15-20 menit untuk mengkaji ulang apa yang baru saja anda baca. Jadikan ini sebuah kebiasaan.

Ingatlah selalu hal-hal yang utama dan penting pada saat membaca buku.

Membaca, seperti yang telah digambarkan dengan eloknya oleh teman baik saya Dilip Mukerjea, dalam bukunya “Unleashing Genius with the World Most Powerful Learning Systems”, sebagai proses yang aktif, dan dinamis.

Dalam bukunya, Dilip membeberkan strategi-strategi yang jitu untuk professional maupun untuk murid-murid.

Anda bisa membaca lebih detail lagi dalam buku “Unleashing Genius” yang bisa anda beli di Kinokuniya.


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

Rabu, 09 Juni 2010

MEMPERKENALKAN KEEFEKTIFAN VIDEO-BERDASARKAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Berikut ini sebenarnya adalah sebuah keefektifan video berdasarkan strategi pembelajaran, yang saya berikan baru-baru ini kepada seorang pembaca blog, Elliot. Dia telah menghubungi saya melaui email untuk membantu dia menjadi pengajar yang lebih baik lagi.

Saya pikir ini akan berguna bagi pembaca blog saya yang lain.


Untuk video-berbasis pembelajaran, saya ingin menyarankan kepada anda untuk mencoba tehnik yang diadaptasi dari K-W-L pemahaman strategi membaca. K-W-L berasal dari Amerika dan dikembangkan untuk membantu para siswa mengarahkan perjalanan membaca mereka.

Mari kita sebut hal ini : K-W-L-H-W

Ambil selembar kertas kosong. Posisikan kertas secara horizontal. Gambarkan 5 kolom vertical seperti berikut :
Dari kiri, kolom 1, tulis: Apa yang saya KETAHUI (KNOW) tentang topik ini?
kolom 2: Apa yang saya INGIN PELAJARI (WANT TO LEARN)/ketahui dari topik ini?
kolom 3: Apa yang telah saya PELAJARI (LEARNED) sejauh ini?
kolom 4: BAGAIMANA (HOW) saya bisa menerapkannya?
kolom 5: APA LAGI (WHAT ELSE) yang perlu saya pelajari/ketahui?

Komentar saya :
Kolom 1 adalah untuk mengaktifkan pengetahuan dasar anda; pembelajaran terjadi apabila anda mampu menghubungkan sesuatu yang baru dengan sesuatu yang sudah anda ketahui;

Kolom 2 adalah untuk menyusun pencapaian pembelajaran anda, dimana anda dapat memperoleh ide dari sinopsis singkat yang ditambahkan ke video;

Kolom 3 adalah untuk anda menangkap dan mengulang apa yang telah dipelajari;

Kolom 4 adalah untuk anda memanfaatkan informasi yang telah dipelajari dan memikirkan kemungkinan penerapannya;

Kolom 5 adalah untuk anda mengidentifikasi apalagi yang diperlukan, mungkin dalam penelitian lebih lanjut, untuk melengkapi pencapaian pembelajaran anda; juga untuk menjawab pertanyaan atau pemikiran baru yang mungkin ada di pikiran anda;

Dengan menempatkan metodologi yang sebelumnya untuk bekerja secara konsisten, anda telah mengambil pendekatan proaktif maupun aktif dalam pencapaian pembelajaran anda. Anda sebenarnya juga sangat tertarik dalam pencapaian pembelajaran anda.

Tertarik untuk menyerap semua pelajaran!


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

TES PEMAHAMAN BACAAN

Sekarang saya akan membicarakan tentang tes pemahaman bacaan.

Dengan kata lain, bagaimana anda tahu apakah anda memahami konsep dari buku yang ada sudah baca?

Bagi saya, anda sudah memahami konsep bacaan apabila anda mampu melakukan hal berikut :
- menjelaskan atau mengucapkan konsep dengan kata-kata anda sendiri, bukan kata-kata yang langsung dari buku, baik terhadap diri sendiri ataupun orang lain.
- Menghubungkan konsep baru dengan pengalaman pribadi anda.
- Menghubungkan konsep baru dengan konsep lain yang telah anda pelajari sebelumnya.
- Memberikan contoh atau ilustrasi sendiri.

Saya sering mengatakan cara ini kepada siswa-siswa saya : jika anda dapat menjelaskan Hukum Newton Ketiga kepada nenek anda sedemikian rupa dan dia mengerti penjelasan anda, maka sejak itu anda telah memahaminya dengan sangat baik.

Saya percaya anda mendapatkan gambarannya.


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

Selasa, 08 Juni 2010

TAHAP-TAHAPAN PENTING DALAM MEMBACA

Pada postingan sebelumnya, saya telah menjelaskan dengan singkat tahap – tahap utama membaca.

Sebenarnya yang saya lakukan hanya menyambung contoh yang baik untuk membaca kedalam tiga tahap membaca.

Pada postingan ini, saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai tiga tahapan tersebut. Tujuan saya adalah untuk menunjukan bagaimana kaitan membaca anda dengan tiga tahapan membaca tersebut.

Berikut ini adalah dasar pertimbangannya : Gunakan pertanyaan sebagai pemicu berpikir.

Sebelum membaca (setelah preview):
Penyusunannya: Apa yang struktur dan tampilan buku coba katakan kepada saya mengenai bab atau buku ini?
Jenis: Apa jenis dari bab atau buku ini?
Kemampuan membaca: Bagaimana kesulitannya?
Tujuan pembaca: Apa yang ingin saya dapatkan dari bab atau buku ini?

Selama membaca:
Pemikiran penulis: Apa yang penulis coba katakan kepada saya?
Pengertian: Apa artinya?
Prediksi: Apa yang penulis coba katakan selanjutnya?
Hubungan: Apa hal tersebut mengingatkan saya pada sesuatu?

Dalam membuat hubungan/kaitan, ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan atau direnungkan:
- anda terhubung dengan apa yang anda baca dan apa yang anda baca sebelumnya dalam bacaan;
- anda terhubung dengan apa yang and abaca dan apa yang anda pelajari sebelumnya, seperti pengetahuan dasar anda dan pengalaman anda;
- anda terhubung ke depan, contohnya pikirkan tentang kemungkinan aplikasi dari yang baru saja anda baca;

Setelah Membaca:
Kesimpulan: Apa ide utamanya? Atau apa ide-ide kuncinya?
Evaluasi: Apa yang saya saya rasakan tentang ini?
Revisit: Apa saja yang saya ingat tentang itu?
Extend: Apakah ada pertanyaan? Apakah ada yang saya pertanyakan mengenai apapun itu?

Agar dapat meringkat lebih efektif , anda membutuhkan focus dan prioritas:
- temukan ide-ide kuncinya;
- jelaskan ide-ide kuncinya;
- susun ide-ide kuncinya, untuk membuat nota otak;
- ulangi kembali ide-ide kuncinya, untuk diri anda sendiri atau orang lain ataupun pada saat menulis;


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

Senin, 07 Juni 2010

PENINJAUAN BACAAN: SENI DARI MENSURVEY SEBUAH BAB ATAU BUKU

Ijinkan saya untuk menekankan kembali:
“Memprediksi” hanyalah “pengantisipasian” apa yang akan terjadi selama proses membaca berjalan.

Oleh karenanya sangatlah penting untuk melakukan “survey” dari materi pembacaan sebelum proses pembacaan itu dimulai.

“Pengetahuan Awal” melekat pada atau dihasilkan oleh pembaca dalam hal ini menjadi kekuatan yang memberikan arahan dalam “memprediksi”

“Survei” adalah melakukan pengamatan secara cepat (atau peninjauan sekilas, jika anda ingin menyebutnya demikian). Setelah proses ini selesai, anda pasti sudah mempunyai pengertian secara umum dalam buku tersebut. Mungkin gambaran atau pengertian yang anda dapat masih dalam bentuk gambaran kasar.

Hampir sebagian besar buku pelajaran memiliki tekstual dan fitur grafis yang harus anda review dulu sebagai bagian dari peralatan survey: (tolong dibaca beberapa komentar saya dibawah ini)
- Bagian Tujuan Pembelajaran: hal ini akan mencuri perhatian anda mengenai apa yang sebenarnya merupakan bagian yang paling penting;

- Bagian Garis Besar: bagian ini membuat anda dapat melihat urutan dan kumpulan ide dari chapter yang sedang anda baca; kadang kala, peta konsep juga termasuk didalamnya untuk mengilustrasikan rangkaian atau skema ide dalam format secara hirarki;

- Bagian Peninjaun Sekilas: bagian ini menjelaskan tujuan dan focus dari bagian yang sedang dibaca;

- Judul dan Subjudul:
bagian ini terdapat judul dan subjudul dari konsep atau ide yang utama; - Kata-kata yang digarisbawahi atau frase dalam bentuk tulisan tebal atau miring; kata-kata tersebut biasanya melambangkan kata-kata atau frase yang penting dalam bab yang sedang dibaca;

- Ilustrasi Grafis dan atau gambar dan atau fotofrafi: ilustrasi ini menguraikan dan menjelaskan idea tau konsep yang penting seperti “they speak a thousand words”;

- Special Interest Boxes: bagian ini bisanya menyediakan aplikasi atau perspektif dari idea tau konsep utama;

- Marginal Notations (or Notes in the Margins):
bagian ini biasanya berisi komentar-komentar, pertanyaan-pertanyaan, contoh-contoh dan ilustrasi, mengidentifikasikan kata-kata kunci;

- Bagian Kesimpulan:
bagian ini mengumpulkan dan menyimpulkan isi dari chapter yang sedang dibaca; membaca kesimpulan sebelum anda mulai membaca merupakan kebiasaan yang baik;

- Vocabulary Lists - bagian ini mengidentifikasi terminology yang akan dipelajari;

- Pertanyaan kaji ulang
pada bagian terakhir dari proses pembacaan: bagian ini akan menguji pengertian anda akan konsep dan ide kunci dalam pembacaan anda; pertanyaan-pertanyaan ini seringkali memicu efek yang baik selama proses pembacaan anda karena otak anda akan secara otomatis mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, seperti mekanisme servo yang ada pada rudal Tomahawk;

- Pertanyaan untuk didiskusikan
pada bagian akhir bab: bagian ini berisi beberapa pemikiran dan memicu anda untuk berfikir lebih kritis;

- Bacaan atau referensi yang disarankan: bagian ini berisi sumber-sumber info tambahan yang bisa anda gunakan untuk mendukung pembacaan anda; sangat berguna pada saat anda melakukan research;

- Glossary (Daftar kata-kata sukar):
bagian yang hampir menyerupai kamus kecil dari kata-kata terkait dalam pembacaan;

- Lampiran (optional): pada umumnya berisi tambahan-tambahan pada materi utama;

Semua teks-teks atau fitur grafis berfungsi untuk membantu dalam proses pembacaan anda.

Kapanpun anda membuka bab baru, anda harus melalui semua tahapan-tahapan diatas. Pada saat anda sudah melakukan aktivitas-aktivitas diatas dan dengan latihan yang sempurna akan menjadikan aktivitas ini permanen sifatnya dan anda akan membuat proses pembacaan anda bukan lagi suatu siksaan.


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies

Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

SEBUAH CONTOH MEMBACA YANG BAIK

Melanjutkan postingan saya sebelumnya yang berjudul ‘Pembaharuan cara membaca’, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk berbagi dengan para pembaca contoh membaca yang baik versi saya.

Secara operasional, keseluruhan proses membaca meliputi aktivitas pikiran yang dilakukan secara berulang-ulang:
- memprediksi;
- mempertanyakan;
- interogasi;
- menghubungkan;
- berpikir tentang kata-katanya;
- meninjau;
- mengevaluasi;
- meringkas;
- menerapkan;

Untuk mempermudah pemahaman anda, saya akan menjelaskannya berikut ini:
1) Prediksi:
Ini untuk mangantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya dari bacaan anda, ketika anda membaca.

Pertanyaan-pertanyaan kunci untuk ditanyakan pada diri anda:
- ‘apa yang telah saya ketahui dari topic ini?’
- 'apa yang ingin penulis katakan selanjutnya?’
Selalu ingat, pikiran anda bekerja lebih cepat daripada mata anda ketika membaca.

Untuk melakukan bagian ini secara efektif, anda perlu mengaktifkan apa yang sudah anda ketahui, contohnya pengetahuan dasar anda.

Oleh karena itu, sangat penting bagi anda untuk preview atau survey materi bacaan sebelum anda mulai membaca.

Disinilah anda menerapkan tehnik previewing atau survey, dimana sudah saya bahas dipostingan sebelumnya.

2) Mempertanyakan:
Mencari klarifikasi pada pikiran anda tentang apa yang baru saja and abaca, baik dari definisi, kata, ataupun konsep.

Terkadang, sebagai bagian dari strategi membaca efektif, anda perlu untuk merumuskan pertanyaan pada awal anda membaca untuk mendapatkan jawaban yang spesifik.

Seringkali, dalam kasus membaca buku akademik, anda dapat menggunakan pertanyaan dari buku, misalnya yang ada pada bagian akhir bab (biasanya ada dalam bentuk review atau pertanyaan diskusi) atau anda bahkan bisa mengambilnya dari soal-soal ujian sebelumnya.

Satu tehnik yang akan saya bagikan dengan pembaca adalah bagaimana untuk mengkonversi judul/subjudul dalam bab kedalam pertanyaan, akan ada di postingan berikutnya. Pada kenyataannya, ada tiga belas cara inovatif untuk merumuskan pertanyaan.

Formulasi dari pertanyaan umumnya datang setelah anda survey materi bacaan, pada saat itu anda harus sudah memiliki ide yang bagus tentang apa yang perlu anda ketahui atau apa yang anda tidak ketahui.

Penggunaan pertanyaan pada proses membaca merupakan alat yang sangat kuat. Coba bayangkan: symbol dari tanda tanya bila terbalik akan tampak seperti pengait.

3) Interogasi:
Hal ini digunakan untuk mencari tahu makna dari apa yang anda baru saja baca – mulai dari kalimat, dari bagian dan/atau keseluruhan teks. Pada kenyataannya, ini adalah “membaca yang tersirat”. Ini mungkin membutuhkan jeda sesaat dari waktu ke waktu untuk memikirkan apa yang anda baca. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi topic dan kemudian mengeluarkan ide-ide kunci.

Kata kunci yang harus anda tanyakan pada diri anda: ‘Apa yang ingin dikatakan oleh penulis disini?’ atau ‘Apa yang penulis ingin saya ketahui?’

Terkadang, anda mungkin perlu bertanya pada diri anda dengan cara lain: ‘Apa yang coba penulis nyatakan secara tidak langsung disini?’

Ada beberapa tehnik khusus untuk membantu anda memfasilitasi dan/atau mempercepat kegiatan ini. Salah satu tehnik tercepat adalah membaca kalimat pertama dan/atau kalimat terakhir, yang seringkali mengandung topic dan/atau ide-ide kunci. Untuk bagian yang panjang, ide-ide yang dibicarakan mungkin menempel di bagian tengah.

Hal ini sangat penting bagi saya untuk menunjukan bahwa penulis selalu mengatur bahan materi yang akan mereka tulis dengan cara tertentu. Dengan kata lain, ada beberapa pola pengaturan teks serta kata-kata petunjuk yang akan selalu mereka gunakan untuk mempresentasikan tulisan mereka.

Saya akan menguraikan beberapa strategi secara rinci tentang bagaimana mengenali mereka dalam posting berikutnya.

Sebagai contohnya, dalam pernyataan tentang sebuah “proses”, selalu ada “tahapan” yang berhubungan, dimulai dengan tahap “pertama”, kemudian tahap “kedua”, sampai pada tahap “final”, dan semuanya ada dalam “urutan”.

Dengan pengakuan langsung didalam pikiran, secara alami anda dapat bergerak lebih cepat ketika membaca karena pekerjaan langsung anda saat membaca paragraf adalah untuk mengeluarkan “tahapan” dari “proses”. Sesederhana itu.

Selain itu, saya juga akan berbagi dengan pembaca mengenai beberapa tehnik khusus annotating teks yang anda baca.

4) Mengkaitkan:
Pada bagian ini, anda memasuki proses mengaitkan apa yang baru saja anda baca dengan apa yang sebelumnya telah Anda ketahui dan atau berdasarkan ilmu dan pengalaman yang anda alami selama ini. Untuk lebih tepatnya, anda berfikir dengan menggunakan kesamaan atau kemiripan dengan pengalaman hidup Anda.

Pertanyaan penting yang Anda perlu tanyakan pada diri anda sendiri:
- ‘apa yang saya ingat pada saat membaca paragraph ini?’
- ‘Informasi ini berkaitan dengan apakah yang pernah saya tahu sebelumnya?’

Jika Anda bisa mengkaitkan dengan mudah pada saat anda membaca, maka akan lebih mudah untuk anda mengerti apa yang baru saja anda baca atau sedang baca.

5) Pikirkan kata-kata yang anda baca:
Hal ini berlaku terutama pada kata-kata baru atau kata-kata yang tidak anda mengerti. Seringkali, pada saat anda membaca, anda membutuhkan kamus disamping Anda.

Pertanyaan penting yang perlu Anda tanyakan adalah:
- ‘Menurut saya apakah arti yang tepat untuk kata baru ini?”
- ‘Apa yang dapat saya simpulkan dari makna kata baru dari konteks yang sedang saya baca?”

Dalam hal membaca pelajaran, materi yang diberikan pastinya akan berkaitan dengan kamus atau daftar terminologi yang digunakan dalam teks bacaan. Anda harus membiasakan diri anda dengan hal tersebut sebelum anda mulai membaca teks bacaan.

Jika perbendaharaan kata anda kurang, tentu saja ada berbagai teknik untuk meningkatkan perbendaharaan kata-kata anda. Saya akan memberikan tips-tips tersebut dalam artikel saya yang berikutnya.

6) Kaji Ulang:
Maksudnya adalah mengecek kembali dan menyimpulkan apa yang baru anda baca.

Untuk bacaan yang agak rumit, seperti bacaan mengenai pengetahuan computer, anda perlu untuk berhenti beberapa menit (katakanlah sepuluh atau lima belas menit setelah membaca), untuk mengecek apakah anda telah mengerti ide dari paragraph yang anda baru saja baca.

Pertanyaan penting yang perlu anda tanyakan pada diri anda sendiri:
- 'apa inti dari bacaan yang sedang anda baca?'
- 'data2 penting apa yang mendukung inti dari bacaan yang sedang anda baca?'

Anda juga perlu melakukan kaji ulang secara keseluruhan setelah anda selesai membaca bab tertentu.

Semakin sering anda melakukan kaji ulang setelah membaca, anda akan menyadari bacaan yang tadi anda baca merupakan hal yang mudah.

7) Evaluasi:
Hal ini dilakukan setelah anda membaca dan membuat kesimpulan atau pandangan anda akan inti dari pembacaan yang baru saja anda baca.

Pertanyaan penting yang perlu anda tanyakan:
- 'Apakah ilmu yang saya dapatkan dari bacaan ini?'
- 'Pertanyaan apa yang ditimbulkan dari proses pembacaan ini untuk diri saya?'
- 'Pandangan apa yang saya punya saat ini?'

Pada dasarnya ini adalah apa yang akan anda bawa dari proses pembacaan anda

8) Membuat Kesimpulan:
Proses ini selalu anda lakukan di akhir proses pembacaan anda. Pada dasarnya, sebagai pembaca yang ahli, anda perlu untuk menarik ide utama dari pembacaan anda, ini adalah point yang sangat signifikan yang paling menonjol dari keseluruhan aspek pembacaan anda (contohnya semua hal-hal yang penting) lalu taruh semua point penting itu menjadi suatu kesimpulan dari pembacaan Anda.

Pertanyaan penting yang perlu anda tanyakan pada diri anda adalah: ‘Bagaimana saya mengorganisir dan menyimpulkan apa yang baru saya baca?’

Dalam beberapa hal, ini adalah proses penggabungan mental dari apa yang baru anda baca.

Langkah ini merupakan langkah yang penting sebelum anda bergerak ke chapter berikutnya.

9) Aplikasi:
Tahap inilah yang saya sebut sebagai pembuktian dari apa yang telah anda baca.

Sebagai seorang murid, apakah anda dapat mengaplikasikan apa yang anda baca dalam ujian2 anda?

Pertanyaan penting yang perlu anda tanyakan pada diri anda adalah: 'Bagaimana saya bisa mengaplikasikan bacaan saya pada pembelajaran saya? ... Pada pekerjaan saya? ... pada hidup saya?'

Pembuktian pada latihan pembacaan adalah aplikasi yang paling utama dalam materi pembacaan untuk memuaskan tujuan hidup anda dan atau untuk kinerja objektif.

Untuk mengetahui bagaimana caranya mengaplikasikan apa yang sudah anda baca, anda harus memutuskan apa yang terpenting atau apa yang paling anda butuhkan, dalam menjawab tantangan tersebut. Dengan kata lain, tujuan dan prioritas anda adalah factor yang menentukan untuk proses pengaplikasian.

Pada titik ini, saya juga mau menggarisbawahi bahwa proses pembacaan dapat dibagi menjadi tiga tahapan yang utama, antara lain:
- sebelum membaca;
- selama membaca;
- setelah membaca;

Oleh karenanya, saya akan mengurutkan element2 penting dari model kerja saya menjadi tiga tahapan utama:
1. sebelum membaca:
- memprediksi;
- bertanya;

2. selama proses membaca:
- prediksi;
- bertanya;
- menyimpulkan;
- mengaitkan;
- mengartikan arti dari kata-kata;
- kaji ulang;
- mengevaluasi;

3. setelah membaca:
- mengkaji ulang;
- mengevaluasi;
- mengevaluasi
- menyimpulkan;
- mengaplikasikan;


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies

Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

PEMBAHARUAN CARA MEMBACA

Walaupun sekarang saya adalah pembaca yang cepat, saya masih terpesona dengan proses membaca. Karena itu saya terus mencari tahu cara baru untuk memahami proses membaca serta untuk tetap meningkatkan hasrat membaca saya semumur hidup.

Saya baru saja menemukan definisi membaca dari internet:
“Membaca adalah proses dinamik, dimana pembaca berinteraksi dengan teks untuk membangun makna. Tidak dapat dipungkiri dalam membangun makna kemampuan pembaca untuk mengaktifkan pengetahuan dasar, menggunakan strategi dan beradaptasi dengan situasi membaca.”

Ini diambil dari 'Reading Instructional Handbook: Essential Element of Reading', ditulis oleh Barbara Marinak dan di publikasikan oleh Departemen Pendidikan Pennsylvania bersama dengan 'Framework for Reading, Writing & Talking Across the Curriculum'.

Dari definisi diatas, saya melihat bahwa ada beberapa unsur penting dalam proses membaca:
1) proses dinamik;
2) pembaca berinteraksi dengan teks;
3) membangun makna;
4) mengaktifkan pengetahuan dasar;
5) menggunakan strategi membaca;
6) beradaptasi dengan situasi membaca;

Jelas, membaca membutuhkan sebuah motivasi. Untuk memiliki motivasi, atau lebih tepatnya motivasi diri, harus ada minat baca terlebih dahulu dari pembacanya.

Dari mana asal ketertarikan itu muncul? Hal tersebut muncul dari apa pentingnya untuk anda atau apa gunanya untuk anda. Ini harus datang dari dasar tujuan hidup anda. Apa yang mendorong anda? Apa yang membuat anda semangat?

Selanjutnya, dalam rangka untuk membaca dengan baik atau cepat, kita harus membuat proses pembacaan yang dinamik. Saya bahkan akan menambahkan kata ‘aktif’ menjadi proses yang dinamik dan aktif.

Begitu anda memiliki tujuan hidup, sangat mudah untuk membuat proses membaca menjadi lebih mudah dan juga interaktif.

Pada kenyataannya, anda membaca untuk menemukan tujuan dalam jangka panjang.

Dalam sudut pandang perspektif, anda membaca dengan tujuan yang spesifik di pikiran anda. Tanpa sebuah tujuan, membaca menjadi sebuah aktivitas yang asal-asalan. Tentu saja, beberapa orang akan mendebat bahwa membaca adalah untuk kesenangan sangat berbeda dengan permainan bola. Bagi saya, itu semua tetap bermuara pada: untuk apa anda membaca?

Dari persperktif yang lebih dalam, anda membaca untuk mencari tahu apa yang sudah anda ketahui, apa yang perlu anda ketahui, dan tentu saja, apa yang tidak anda ketahui. Ini selalu menjadi titik awal yang baik.

Saat anda mulai membaca dan merasa masuk diakal, anda telah terhubung dengan apa yang anda baca dan juga apa yang telah anda dalam kepala anda. Disini pengetahuan dasar anda yang beraksi. Semakin banyak hubungan yang dapat anda buat selama membaca, semakin baik anda akan mengerti tentang materi bacaan anda.

Seringkali, ini adalah kebiasaan yang baik untuk membaca sekilas bacaan anda sebelum benar-benar membacanya. Anda dapat men-scan dengan mudah keseluruhan materi dengan melihat teks dan grafis yang ada, hal ini untuk memastikan isi buku tersebut secara kasar.

Jika mereka datang dalam bentuk buku baru, anda dapat melihat daftar isinya, kata pengantar, kesimpulan akhir buku, atau komentar dari penulis. Hal tersebut dapat mengungkapkan fakta-fakta menarik tentang inti buku tersebut secara umum.

Selanjutnya telusuri lagi dengan membaca judul atau sub-judul setiap bab, ditambah beberapa kalimat awal atau akhir dibagian awal atau akhir bab, juga dapat sangat membantu. Semua kegiatan membaca sekilas ini merupakan bagian integral dari membangun pengetahuan dasar dari si pembaca

Jika menggunakan istilah militer, ini adalah pengintaian daerah buku.

Kebanyakan dari kita tidak diajarkan bagaimana membaca yang baik di sekolah. Di sekolah, kita hanya membuka buku kita, dan mulai membaca.

Saya mulai menyadari kekurangan ini secara serius setelah saya focus ke pembelajaran yang cepat dan juga ketika saya mulai mendapatkan tehnik Membaca Foto.

Juga, saya harus setuju bahwa, dengan pengetahuan tambahan seperti empat pendekatan membaca yang berbeda, SQ5R (diadaptasi dari SQ3R), tehnik annotation dan metode Cornell yang diterapkan untuk membaca, yang saya pelajari dari Mortimer Adler, Francis Robinson dari Ohio State University dan Professor Walter Pauk dari Cornell University, sekarang saya benar-benar bisa mempercepat proses membaca saya secara eksponensial

Dengan kata lain, sekarang saya dapat membaca kurang lebih dengan kecepatan membungkus (warp speed).

Berbicara mengenai stategi membaca, saya pribadi mengalami bahwa pengetahuan yang baik dari penulis dengan pola pengaturan teks dan kata-kata petunjuk sering membantu pembaca menjelajahi teks.

Dari semua strategi membaca yang telah saya sebutkan sejauh ini, saya ingin menambahkan bahwa, jika seorang pembaca mengetahui bagaimana untuk menggunakan petunjuk kontekstual dan petunjuk lainnya untuk mengetahui kesulitan atau kata-kata yang tidak familiar dalam materi, membaca menjadi sangat menyenangkan, khususnya bila kata-kata tersebut tidak tersedia di kamus.

Artinya, pemahaman serta aplikasi dari keseluruhan strategi membaca selalu memberi pembaca keuntungan tambahan untuk proses membaca.

Saya juga sampai pada kesimpulan bahwa materi bacaan yang berbeda memerlukan pendekatan membaca yang berbeda pula. Dengan kata lain, seorang pembaca harus terus menerus beradaptasi dengan situasi membaca.

Dengan berat harus saya katakan, bahwa sekolah saat ini masih kurang dalam memahami proses membaca.


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA