Rabu, 23 Juni 2010

MENJADI PROAKTIF DAN JUGA AKTIF DI PENCAPAIAN MEMBACA ANDA

Artikel ini merupakan pelengkap dari artikel saya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran berbasis video, yang saya bagikan kepada pembaca blog saya, Elliot.

Saya rasa ini dapat bermanfaat untuk saya sampaikan kembali disini – pastinya dengan beberapa perbaikan kecil – untuk pembaca blog saya yang lain.

1. Jangan menggunakan hentakan yang bi-aural dan musik isochronic pada saat anda membaca atau belajar. Karena gelombang otak dan frekwensi yang mengikuti, menimbulkan respon yang dapat mengurangi stress dengan cepat.

Namun anda dapat menggunakannya sebagai pembukaan pada proses pembacaan Anda

2. Saya menyarankan pada anda untuk menggunakan lagu Baroque dan beberapa pilihan dari aliran musik New Age sebagai latar belakang musik pada saat anda membaca atau belajar. Karena musik tersebut di rancang untuk menciptakan environment yang baik untuk belajar dan tidak menggangu proses pembacaan ataupun proses pembelajaran.

3. Jika anda memiliki atap yang dipasangi dengan lampu yang berbentuk neon, saya sarankan anda untuk menggunakan lampu meja belajar 3M untuk membantu anda membaca.

Lampu neon dapat menimbulkan aliran listrik yang bisa menganggu koneksi mata atau otak.

4. Gunakan kebiasaan rutin anda untuk relax dan melakukan meditasi sebagai pembuka untuk menciptakan pikiran yang tenang untuk mulai belajar dan membaca.

5. Saya menyarankan anda untuk membawa buku coretan untuk digunakan selama proses pembacaan. Jika anda mempunyai pemikiran yang masih tidak jelas, tuliskanlah.

Tentu saja anda juga bisa menggunakan buku coretan untuk menuliskan pemikiran yang menarik yang terlintas dalam otak anda pada saat proses pembacaan.

Saya selalu menyiapkan buku coretan saya kapanpun saya mulai membaca.

6. Sebelum membaca, terutama untuk teks bacaan yang penting, tetapkan dulu tujuan utama Anda.

7. Lakukan sekilas survey pada bab atau buku, terutama jika yang anda baca adalah bab atau buku baru.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran ide mengenai isi dari buku dan beberapa bagian lainnya seperti judul dan sub judul, yang merupakan gambaran dari bab atau buku.

(dalam bahasa slang militer, hal ini adalah patroli pengintaian anda)

Lebih penting lagi, ini membantu anda untuk mengaktifasi pengetahuan awal Anda, sehingga anda bisa “nyambung” dengan apa yang sedang dibaca atau dipelajari dengan apa yang sudah anda ketahui sebelumnya.

8. Belajar untuk memisahkan “materi utama” dari “materi yang telah diuraikan” pada saat anda membaca. “Materi utama” berisikan konsep-konsep penting, dasar pemikiran, definisi, peraturan-peraturan, teori, hukum-hukum yang berlaku, dan terminology, dll.

“Materi yang telah diuraikan” berisi ilustrasi-ilustrasi, contoh-contoh, anekdot, dan lain sebagainya.

Dalam hubungannya dengan bacaan akademik, 80% dari soal-soal ujian berasal dari “materi utama”.

9. Rubah setiap judul dan subjudul dalam setiap bab atau buku menjadi pertanyaan pada saat anda membaca. Dengan melakukan hal ini akan membuat otak anda secara otomatis selalu mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan anda.

Gunakan 5W1H sebagai acuan (why, when, where, who, what and how)

[dari survey sekilas yang anda lakukan, anda pasti akan menemui pertanyaan-pertanyaan atau bahan diskusi di akhir setiap bab, terutama di bacaan akademik]

Dengan mempunyai pertanyaan-pertanyaan di otak anda, akan membuat nalar anda terus mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.

10. Belajar untuk mengerti pola bacaan dan kata-kata petunjuk atau arahan.

Setiap materi pembelajaran selalu mempunyai pola bacaan nya.

Dengan mengerti pola bacaan, akan memudahkan anda untuk mencari ide-ide kunci yang relevan dengan bacaan tersebut.

11. Gunakan penunjuk pada saat membaca. Penunjuk ini membantu anda untuk mengarahkan bola mata Anda.

Yang lebih penting, kegunaan utama dengan menggunakan alat penunjuk (bisa berupa jari anda, pensil atau alat warna; favorit saya adalah pensil warna orange) akan membuat anda lebih focus.

12. Tambahkan catatan-catatan setiap kali anda membaca. Catatan-catatan tersebut dapat berupa garis bawah, di berikan warna atau menulis catatan-catatan kecil di setiap tempat yang baru anda baca. Kegiatan ini memfasilitasi “dialog yang interaktif” dengan sang penulis.

Anda juga bisa menggunakan halaman kosong yang ada di buku bacaan untuk menggambar nota otak untuk menegaskan ide-ide kunci disetiap paragraph bacaan.

Setiap kali anda membaca kata-kata yang penting yang berisi ide kunci, berikan dua garis vertical, dan tandai bintang di sebelahnya. Jika anda membaca definisi yang penting, berikan tanda “DefN” di margin sebelahnya.

Jika anda menemui kesulitan dalam memahami bagian tertentu, tulisan tanda Tanya disebelahnya, sehingga anda bisa kembali membaca bagian tersebut setelah anda selesai membaca keseluruhan teks bacaan. Dengan melakukan hal ini, anda terhindar dari kebuntuan ditengah-tengah proses membaca.

Hal ini berlaku pada setiap bagian yang masih penuh tanda Tanya.

Jika bagian yang sekarang and abaca berkaitan dengan bagian yang sebelumnya, tuliskan di halaman berapa kaitan tersebut dan tuliskan beberapa nota kecil untuk perbandingan atau perbedaan.

Pada saat contoh-contoh diberikan pada bagian tertentu, cobalah untuk mengurutkan mereka secara berurutan.

Pada saat bagian tertentu membutuhkan tindak lanjut, tuliskan tindak lanjut tersebut di margin terdekat, dalan bentuk bullet points dan tulis A2T (action to take) atau T2D (things to do).

Pada bagian yang penuh dengan teka teki atau intrik-intrik, tuliskan PSP (point to ponder) di sebelahnya.


Pada saat anda tiba di bagian yang menarik perhatian anda, berikan dua garis vertical disebelahnya dan tandai “menarik” atau gambarkan lampu bohlam di dekatnya.

Bagi saya, catatan-catatan kecil tersebut sangat berguna pada saat membaca. Semua pembaca yang cepat memberlakukan latihan ini sebagai metode dalam proses pembacaan mereka.

Jadilah kreatif dengan catatan-catatan kecil anda. Tidak ada buku yang suci sehingga tidak boleh dicoret-coret.

Pada saat anda mengkaji ulang bacaan atau buku, yang harus anda lakukan adalah lihat kembali catatan-catatan kecil anda.

Malahan, semua catatan-catatan kecil anda nantinya bisa menjadi “bahan materi” yang penting pada saat anda membuat nota otak dari keseluruhan buku bacaan tersebut. Revisi menjadi lebih mudah

13. Ingatlah selalu bahwa tangan anda selalu menjadi titik awal pikiran Anda. Pemikiran yang penuh dengan pengetahuan adalah bagian dari permulaan pembacaan. Anda harus lebih proaktif dalam proses membaca seperti tahapan-tahapan diatas.

14. Berhentilah setiap 15-20 menit untuk mengkaji ulang apa yang baru saja anda baca. Jadikan ini sebuah kebiasaan.

Ingatlah selalu hal-hal yang utama dan penting pada saat membaca buku.

Membaca, seperti yang telah digambarkan dengan eloknya oleh teman baik saya Dilip Mukerjea, dalam bukunya “Unleashing Genius with the World Most Powerful Learning Systems”, sebagai proses yang aktif, dan dinamis.

Dalam bukunya, Dilip membeberkan strategi-strategi yang jitu untuk professional maupun untuk murid-murid.

Anda bisa membaca lebih detail lagi dalam buku “Unleashing Genius” yang bisa anda beli di Kinokuniya.


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA