Senin, 07 Juni 2010

PEMBAHARUAN CARA MEMBACA

Walaupun sekarang saya adalah pembaca yang cepat, saya masih terpesona dengan proses membaca. Karena itu saya terus mencari tahu cara baru untuk memahami proses membaca serta untuk tetap meningkatkan hasrat membaca saya semumur hidup.

Saya baru saja menemukan definisi membaca dari internet:
“Membaca adalah proses dinamik, dimana pembaca berinteraksi dengan teks untuk membangun makna. Tidak dapat dipungkiri dalam membangun makna kemampuan pembaca untuk mengaktifkan pengetahuan dasar, menggunakan strategi dan beradaptasi dengan situasi membaca.”

Ini diambil dari 'Reading Instructional Handbook: Essential Element of Reading', ditulis oleh Barbara Marinak dan di publikasikan oleh Departemen Pendidikan Pennsylvania bersama dengan 'Framework for Reading, Writing & Talking Across the Curriculum'.

Dari definisi diatas, saya melihat bahwa ada beberapa unsur penting dalam proses membaca:
1) proses dinamik;
2) pembaca berinteraksi dengan teks;
3) membangun makna;
4) mengaktifkan pengetahuan dasar;
5) menggunakan strategi membaca;
6) beradaptasi dengan situasi membaca;

Jelas, membaca membutuhkan sebuah motivasi. Untuk memiliki motivasi, atau lebih tepatnya motivasi diri, harus ada minat baca terlebih dahulu dari pembacanya.

Dari mana asal ketertarikan itu muncul? Hal tersebut muncul dari apa pentingnya untuk anda atau apa gunanya untuk anda. Ini harus datang dari dasar tujuan hidup anda. Apa yang mendorong anda? Apa yang membuat anda semangat?

Selanjutnya, dalam rangka untuk membaca dengan baik atau cepat, kita harus membuat proses pembacaan yang dinamik. Saya bahkan akan menambahkan kata ‘aktif’ menjadi proses yang dinamik dan aktif.

Begitu anda memiliki tujuan hidup, sangat mudah untuk membuat proses membaca menjadi lebih mudah dan juga interaktif.

Pada kenyataannya, anda membaca untuk menemukan tujuan dalam jangka panjang.

Dalam sudut pandang perspektif, anda membaca dengan tujuan yang spesifik di pikiran anda. Tanpa sebuah tujuan, membaca menjadi sebuah aktivitas yang asal-asalan. Tentu saja, beberapa orang akan mendebat bahwa membaca adalah untuk kesenangan sangat berbeda dengan permainan bola. Bagi saya, itu semua tetap bermuara pada: untuk apa anda membaca?

Dari persperktif yang lebih dalam, anda membaca untuk mencari tahu apa yang sudah anda ketahui, apa yang perlu anda ketahui, dan tentu saja, apa yang tidak anda ketahui. Ini selalu menjadi titik awal yang baik.

Saat anda mulai membaca dan merasa masuk diakal, anda telah terhubung dengan apa yang anda baca dan juga apa yang telah anda dalam kepala anda. Disini pengetahuan dasar anda yang beraksi. Semakin banyak hubungan yang dapat anda buat selama membaca, semakin baik anda akan mengerti tentang materi bacaan anda.

Seringkali, ini adalah kebiasaan yang baik untuk membaca sekilas bacaan anda sebelum benar-benar membacanya. Anda dapat men-scan dengan mudah keseluruhan materi dengan melihat teks dan grafis yang ada, hal ini untuk memastikan isi buku tersebut secara kasar.

Jika mereka datang dalam bentuk buku baru, anda dapat melihat daftar isinya, kata pengantar, kesimpulan akhir buku, atau komentar dari penulis. Hal tersebut dapat mengungkapkan fakta-fakta menarik tentang inti buku tersebut secara umum.

Selanjutnya telusuri lagi dengan membaca judul atau sub-judul setiap bab, ditambah beberapa kalimat awal atau akhir dibagian awal atau akhir bab, juga dapat sangat membantu. Semua kegiatan membaca sekilas ini merupakan bagian integral dari membangun pengetahuan dasar dari si pembaca

Jika menggunakan istilah militer, ini adalah pengintaian daerah buku.

Kebanyakan dari kita tidak diajarkan bagaimana membaca yang baik di sekolah. Di sekolah, kita hanya membuka buku kita, dan mulai membaca.

Saya mulai menyadari kekurangan ini secara serius setelah saya focus ke pembelajaran yang cepat dan juga ketika saya mulai mendapatkan tehnik Membaca Foto.

Juga, saya harus setuju bahwa, dengan pengetahuan tambahan seperti empat pendekatan membaca yang berbeda, SQ5R (diadaptasi dari SQ3R), tehnik annotation dan metode Cornell yang diterapkan untuk membaca, yang saya pelajari dari Mortimer Adler, Francis Robinson dari Ohio State University dan Professor Walter Pauk dari Cornell University, sekarang saya benar-benar bisa mempercepat proses membaca saya secara eksponensial

Dengan kata lain, sekarang saya dapat membaca kurang lebih dengan kecepatan membungkus (warp speed).

Berbicara mengenai stategi membaca, saya pribadi mengalami bahwa pengetahuan yang baik dari penulis dengan pola pengaturan teks dan kata-kata petunjuk sering membantu pembaca menjelajahi teks.

Dari semua strategi membaca yang telah saya sebutkan sejauh ini, saya ingin menambahkan bahwa, jika seorang pembaca mengetahui bagaimana untuk menggunakan petunjuk kontekstual dan petunjuk lainnya untuk mengetahui kesulitan atau kata-kata yang tidak familiar dalam materi, membaca menjadi sangat menyenangkan, khususnya bila kata-kata tersebut tidak tersedia di kamus.

Artinya, pemahaman serta aplikasi dari keseluruhan strategi membaca selalu memberi pembaca keuntungan tambahan untuk proses membaca.

Saya juga sampai pada kesimpulan bahwa materi bacaan yang berbeda memerlukan pendekatan membaca yang berbeda pula. Dengan kata lain, seorang pembaca harus terus menerus beradaptasi dengan situasi membaca.

Dengan berat harus saya katakan, bahwa sekolah saat ini masih kurang dalam memahami proses membaca.


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA