Senin, 12 Juli 2010

MEMBACA BUKU-BUKU BISNIS SEBAGAI SEBUAH GAYA HIDUP

Saya suka sekali membaca, khususnya buku-buku bisnis.

Setiap kali saya masuk kedalam sebuah toko buku, saya tidak bisa pergi tanpa membawa buku-buku bisnis di tangan saya.

Begitu juga, ketika saya browsing buku-buku favorit saya di toko buku online, seperti Amazon dan/atau Kinokuniya Bookweb, jari-jari saya seperti tidak bisa menjauh dari mouse pet saya.

Keranjang belanjaan sering seperti sebuah jebakan, meskipun saya telah memiliki pilihan buku sendiri.

Bagaimanapun juga, saya selalu membaca buku-buku bisnis dengan sebuah tujuan di pikiran. Saya suka menyebutnya membaca dengan sebuah respon manfaat.

Selain mengambil konsep-konsep baru atau gagasan-gagasan baru, saya suka membaca tentang pengalaman pribadi penulis dalam memandang dunia, dan lebih khusus, dalam menangani masalah multi-varian, kendala, tantangan dan ancaman.

Saya tahu membaca merupakan hal yang sangat pribadi, tetapi yang paling penting adalah selalu mendapatkan hal yang dapat dipelajari – atau wawasan pragmatis – dari membaca, dan dalam melakukannya, juga berbagi dengan dunia pada umumnya. Mereka melakukan apa yang saya sebut “take-aways”

Beberapa waktu lalu, marketing guru Seth Godin berbagi dengan dunia tentang pendekatan barunya untuk membaca buku-buku bisnis:

1) putuskan sebelum anda membaca buku bahwa anda akan mengubah 3 hal tentang apa yang akan anda lakukan di tempat kerja;

2) buat bacaan anda menjadi produktif dengan menciptakan daftar tugas;

3) bagikan apa yang telah anda baca dan pelajari dengan orang lain disekitar anda;

Pendekatan ini benar-benar bagus, dan saya sangat setuju.

Pilihan saya untuk buku-buku bisnis berkaitan dengan keinginan pribadi saya dan juga kepentingan professional.

Saya membaca brain ergonomics; learning; thinking; creativity & innovation; change management; peak performance; opportunity discovery, knowledge acquisition & management, strategic exploration, entrepreneurship as well as successful aging, longevity, fitness & wellness on a holistic basis.

Tentu saja, saya juga membaca buku-buku non-bisnis dan/atau fiksi, tetapi hanya secara selektif.

Saya menemukan bahwa membaca buku-buku bisnis merupakan cara yang baik untuk menghemat waktu dan uang untuk mengejar berbagai macam pengetahuan

Bayangkan kita bisa membaca sepuluh buku berbeda dari sepuluh konsultan yang berbeda dalam subjek yang sama, tanpa perlu kehilangan banyak uang.

Dengan kata lain, ini benar-benar sebuah progam mentoring hemat biaya, melatih diri sendiri, mengatur diri sendiri.

Lebih penting lagi, jika kita seorang pembaca cepat, kita dapat mencapai “mentoring” lebih dari seminggu, dilihat dari sudut pandang intelektual.

Guru ‘Hidup Bebas’ Harry Palmer menyebutnya"pengalaman kata".

Sebaliknya, “pengalaman dunia” datang ketika anda menaruh hal-hal yang anda baca tersebut untuk bekerja di kehidupan anda.

Bagi saya, sebagai konsultan strategi, kebanyakan hal-hal yang saya baca seringkali bersinggungan dan berhubungan dengan pekerjaan konsulting saya.

Pada umumnya, buku-buku bisnis diteliti dengan baik dan juga dibuat secara efesien, mengingat kekayaan pengalaman dan keahlian dari penulis yang mem-backup buku tersebut.

Dapat dikatakan, anda bisa mendapatkan penelitian bebas dan sering meluas untuk sebuah lagu.

Disatu sisi, lagu "A penny for your thoughts" benar juga.

Saya sering menemukan catatan kaki, lampiran dan daftar pustaka di buku-buku bisnis sebagai catatan yang berguna untuk eksplorasi lebih lanjut tentang subjek tersebut.

Terkadang, penulis sendiri sengaja meninggalkan petunjuk yang menarik didalam buku-buku mereka agar para pembaca menyelidiki lebih lanjut.

Sekarang kita hidup di jaman yang menyenangkan, dimana kita menyebutnya Pengetahuan Ekonomi, atau Pembelajaran Ekonomi, seperti teman baik saya, Dilip Mukerjea, suka menyebutnya begitu.

Buku-buku bisnis seringkali membagi jalan pintas yang berguna dan membantu pembacanya untuk memotong kurva pembelajaran.

Dari "take-aways" ini, kita dapat mulai bergerak ke level selanjutnya: ‘apa selanjutnya?’, dengan penyaringan pandangan baru, pengembangan ide-ide baru yang dapat ditindak lanjuti, dan melaksanakan tindakan yang dapat diukur untuk menghasilkan hasil yang diharapkan dalam kehidupan dan/atau bisnis kita.

Seringkali, buku-buku bisnis membantu pembaca untuk menciptakan apa yang disebut Frans Johanssen "inter-sectional moments".

Dilip Mukerjea suka menyebutnya sebagai "junction dynamics".

Bagi saya, itu hanya "jump points" dimana mereka dapat membawa anda ke sesuatu yang lain dari perspektif anda dan/atau untuk melayani agenda pribadi anda.

Hubungan intelektual yang terjadi di saat membaca atau setelah membaca buku-buku bisnis selalu berisi keuntungan dalam investasi untuk berinteraksi yang menyenangkan, khususnya ketika kita telah mempelajari bagaimana menyelidiki atau menjawab pertanyaan penulis.

Bagi saya, mengkaji ulang buku-buku di Amazon serta dalam blog saya lebih meningkatkan pada catatan yang lebih serius, wacana intelektual.

Saya menemukan bahwa aplikasi pribadi dari alat visual seperti nota otak ide-ide kunci atau wawasan, khususnya dengan Mind Manager Pro, adalah salah satu cara untuk meningkatkan pengalaman intelektual.

Saya selalu menemukan bahwa membaca dan mengeskplor buku-buku bisnis dapat berfungsi sebagai cara yang baik untuk menjaga pikiran tetap tajam dan gesit.

Pada umumnya sangat tidak mungkin anda hanya membaca buku bisnis dan tidak memikirkan apa yang anda baca, khususnya ketika penulis membagi wawasan baru dan/atau pandangan berbeda tentang subjek tersebut.

Guru manajemen Margaret Wheatley pernah berkata:

"Thinking is always dangerous to the status quo. The moment you start thinking, you'll want to change."

Lebih baik, ketika penulis tanpa sengaja mendorong atau membujuk anda untuk mengambil tindakan.

Penulis dari buku-buku bisnis yang menulis mereka menyukai buku kerja atau daftar apa yang akan dilakukan (list to do), melakukan layanan yang terbaik bagi pembaca. Mereka meminta pembaca untuk mengembangkan ide-idenya, dan menempatkan ide-ide tersebut untuk diaplikasikan di kehidupan pribadi atau bisnis dan mudah-mudahan dalam beberapa hal hasilnya juga dapat mengubah dunia.

Saya menyukai penulis buku-buku bisnis yang selalu memberikan pertanyaan di akhir bab dari bukunya.

Saya juga menyukai penulis yang meringkas poin-poin kunci di setiap bab bukunya, katakanlah dalam bentuk checklist atau poin-point yang harus dilakukan.

Fitur-fitur ini membuat membaca buku-buku tersebut menjadi lebih menyegarkan dan menyenangkan bagi pembaca.

Sejujurnya, membaca buku-buku bisnis menawarkan sebuah keuntungan yang luar biasa bagi pembaca: pembangunan hubungan baru. Ini akan selalu bebas..tanpa pamrih..dan yang paling penting, anda selalu memiliki pilihan akhir juga.

Selama bertahun-tahun, saya telah mengembangkan hubungan saling menguntungkan, bisnis atau yang lainnya, dengan banyak penulis hebat, dimana saya selalu senang untuk berkenalan lebih jauh lagi dengan mereka

Seperti kasus dibawah ini:

Saya selalu terkesan dengan strategi bisnis/pemikiran futuristik dari Dudley Lynch, yang memiliki debut buku bisnis dengan ide-ide yang sangat menggagumkam, 'Your High Performance Business Brain', pada akhir tahun tujuh puluhan, sebenarnya bola mulai berputar di dalam pengejaran tanpa henti saya dari penguasaan diri begitu juga perubahan.

Saya harus katakan, kepintarannya sangat bagus dan jauh kedepan...makanya sangat relevant di waktu yang aneh dan tidak menentu, seperti yang kita lalui saat ini.

Sejak saat itu, dan tahun-tahun berikutnya, saya membaca dan mencerna semua buku-buku bisnisnya, buku terakhirnya adalah 'The Mother of All Minds' (2003),[sejujurnya, buku ini adalah “ibu dari semua terobosan pribadi”]

Kami berdua tetap berhubungan – pertama melalui surat dan fax, sekarang melalui email – komunikasi antar kami berdua telah berjalan bertahun-tahun. Bahkan sebelumnya saya pernah hampir membawanya ke Singapura pada awal sembilan puluhan, tetapi rencana saya tidak berjalan dengan baik.

[Dudley Lynch adalah presiden dan CEO dari Brain Technologies, yang berdedikasi penuh untuk meningkatkan cara orang berpikir.]


By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA

Kamis, 01 Juli 2010

MEMBACA UNTUK MEMBUAT IMPLIKASI

Salah satu yang paling produktif yang saya keluarkan dari klasik, 'de bono's Thinking Course' beberapa tahun lalu ketika saya pertama kali membacanya, selain banyak pendekatan untuk berpikir, penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan yang disarankan oleh penulisnya, adalah ide yang bagus dari membaca untuk implikasi

Edward de bono, sang penulis, menyebutnya sebagai ‘memadatkan bacaan’.

Sebenarnya, ini adalah bentuk dari membaca analitis, tetapi saya lebih suka menggabungkannya sebagai membaca dengan pemeriksaan yang mendalam di dalam pikiran.

Hasil akhir dari membaca dengan cara ini adalah untuk memberi jeda, untuk merenungkan dan untuk merangsang keluar implikasi.

Meskipun dia telah menyarankan pembaca untuk menetapkan pikiran untuk menemukan hal-hal yang mengagumkan atau menarik dari apa saja yang dibaca, dia memiliki beberapa poin penting yang telah saya interpretasikan seperti berikut ini:

Kita tidak hanya boleh membaca perbaris saja, tetapi juga diantara baris dan didalam dan diluar baris juga, sehingga kita dapat menangkap semua implikasi dari apa yang kita baca.

Beberapa pertanyaan yang muncul di pikiran kita membantu kita untuk melakukan pemeriksaan mendalam, dari pengalaman pribadi saya, seperti:

- Apa maksud dari bagian ini? Apa artinya? Apa lagi yang dikatakan oleh penulis?

- Apakah ada yang hilang atau secara sengaja dihilangkan? Apakah ada agenda tersembunyi?

- Apa yang insting saya katakan tentang materi ini?

- Apa bagian ini mengarah ke sesuatu?

- Apa yang diilustrasikan dari bagian ini?

- Ide apa atau kemungkinan apa yang akan terjadi disini?

- Apakah ini yang saya harapkan? Apa saya sudah puas?

- Apakah ada hal lain yang perlu saya cari tahu lagi?

- Apakah saya bisa menggabungkan materi dari buku ini dengan buku yang lain? Apa kesamaannya? Apa perbedaannya? Apakah ada hal yang bertentangan, jika ada?

- Apa yang bisa saya ambil atau poin yang bisa dipelajari? Apa ada kemungkinan bisa diaplikasikan?

Hal ini juga dapat membantu jika anda memiliki pensil atau pulpen ditangan anda untuk membuat penjelasan baik disengaja atau tidak dipinggir buku anda sebagai bahan pemeriksaan anda

Stiker transparent kecil juga sangat membantu, khususnya ketika anda ingin menandai halaman untuk bahan pemeriksaan anda di lain waktu.



By Lee Say Keng, KNOWLEDGE ADVENTURER & TECHNOLOGY EXPLORER
Optimum Performance Technologies
Translated by SUPER BRAIN INDONESIA